Lingkungan akademis harusnya menjadi ladang bagi inovasi-inovasi menarik, tak terkecuali digital. Pasienia mungkin satu dari banyak cerita mengenai startup atau aplikasi yang berawal dari lingkungan akademis. Aplikasi mobile ber-platform Android ini berkonsep layaknya media sosial Pasienia berusaha memberikan ruang digital untuk pasien berkomunikasi dengan dokter dan sesama pasien.
Pasienia dikembangkan oleh empat orang mahasiswa Universitas Gajah Mada (UGM). Mereka adalah Fadli Wilihandarwo, Dimas Ragil Mumpuni, Haydar Ali Ismail, dan Nur Hilda. Pasienia juga merupakan salah satu produk hasil inkubator Innovative Academy, sebuah inkubator startup milik UGM.
Sejauh ini Pasienia juga telah mendapatkan sejumlah penghargaan seperti dari Start Surabaya Bootcamp, Indonesia Developer Summit, Forum Informasi Kedokteran Indonesia, dan Google HackFair 2015 yang memberikan mereka kesempatan untuk mempresentasikan aplikasi ini ke VP Engineering Google saat ia berkunjung di Jakarta.
CEO Pasienia Fadli Wilihandarwo mengungkapkan:
” Pasienia kami dirikan karena melihat kondisi dan pengalaman pribadi kami saat mendampingi pasien kanker menjalani pemeriksaannya. Dikarenakan waktu tunggu yang jauh lebih lama di banding waktu periksa pasien itu sendiri, membuat interaksi antar pasien sembari menunggu selalu terjadi. Kami melihat, mereka saling berbagi informasi halhal yang bahkan tidak didapatkan ketika mereka berbicara secara tatap muka secara langsung dengan dokter dan tenaga kesehatan. Pengalaman-pengalaman pasien yang sudah sembuh pun terkadang dibagikan. Tak hanya itu, keluarga yang turut mendampingi pasien pun memiliki pengetahuan yang bisa dibagi karena pengalaman mereka.”
Pendanaan masih bootstrapping
Sebagai aplikasi atau layanan yang dikembangkan mahasiswa Pasienia saat ini dijalankan dengan pendanaan pribadi atau bootstrapping. Demikian juga dengan masalah server, Fadli mengaku pihaknya memanfaatkan voucher sebesar $100 yang didapatkan melalui program GitHub for Education. Begitu juga untuk marketing, Pasienia juga masih belum mengeluarkan dana untuk mengenalkan layanan mereka.
Selain memanfaatkan media sosial mainstream seperti Facebook dan Twitter, Pasienia juga menggandeng komunitas pasien dengan menawarkan platform yang bisa menjadi pelengkap kebutuhan komunikasi dan interaksi komunitas pasien.
Menjadi sarana interaksi sesama pasien dan juga pasien dengan dokter
Sama seperti dengan media sosial kebanyakan Pasienia saat ini (versi beta 0.5.1) juga menyediakan fitur-fitur standar media sosial seperti lini masa untuk pasien dan dokter, komentar, posting, dan tombol support untuk menunjukkan kepedulian dan dukungan pengguna lain terhadap pengguna lainnya.
Pasienia sejauh ini memiliki beberapa suka relawan dokter yang membantu, berbagi, dan menjawab pertanyaan dari pasien terkait keluhan kesehatan mereka. Fadli juga menyampaikan saat ini mereka tengah mencoba menjalin kerja sama dengan lab pemeriksaan kesehatan untuk memberikan keuntungan berupa kemudahan bagi pengguna Pasienia dalam melakukan pemeriksaan kesehatan mereka.
“Fokus Pasienia saat ini adalah terus memvalidasi beberapa asumsiasumsi yang telah kami rumuskan. Selain melihat data statistik penggunaan aplikasi, melakukan analisa terhadap post dan comment dari user serta aktifitas user di aplikasi, kami juga menyediakan form feedback di dalam aplikasi untuk mendengar masukan dari user secara langsung terkait aplikasi ini. Hal ini menjadi sangat penting untuk kami, dikarenakan ke depannya, kami ingin agar perkembangan aplikasi ini berangkat dari masalah dan kebutuhan user yang sebenarnya. Harapannya, dampak sosial yang ditimbulkan oleh aplikasi ini dapat menjadi sangat besar, berguna untuk peningkatan kesehatan rakyat Indonesia secara lebih luas kembali,” ungkap Fadli.
Ketika ditanya mengenai target jangka pendek, Fadli menjelaskan untuk jangka pendek Pasienia memasang target untuk bisa menjadi aplikasi pilihan utama bagi para pasien sebagai sarana berbagi dan bertemu dengan pasien lainnya memiliki kesamaan penyakit. Sedangkan untuk jangka panjang, Pasienia berharap menjadi platform hulu yang menjadi tempat seluruh pasien berkumpul dan dapat diintegrasikan dengan startup lain di Indonesia yang bisa memberikan keuntungan bagi pasien.