Dark
Light

Paper.id Resmikan Kehadiran, Umumkan Kolaborasi dengan BNI Yap!

2 mins read
April 23, 2018
CTO Paper.id Yosia Sugialam dan CEO Paper.id Jeremy Limman / Paper.id
CTO Paper.id Yosia Sugialam dan CEO Paper.id Jeremy Limman / Paper.id

Startup yang bergerak di invoicing (penagihan) Paper.id meresmikan kehadirannya ke publik, sekaligus mengumumkan kolaborasi bisnis dengan BNI dalam menghadirkan Yap!. Kehadiran BNI diharapkan dapat memudahkan klien dari mitra Paper.id untuk melakukan pembayaran invoice hanya dengan scan QR Code.

Paper.id adalah software invoicing, akunting, dan inventory. Pelaku usaha dapat membuat laporan keuangan di berbagai perangkat dan menyediakan analisis sehingga mereka bisa mengetahui semua hal tentang keuangan perusahaan (arus kas, inventaris, dan lainnya) secara real time.

Saat ini Paper.id telah digunakan oleh lebih dari 5 ribu pelaku UMKM dengan persentase sekitar 45% berlokasi di Pulau Jawa dan sisanya di luar Pulau Jawa. Dari total pengguna tersebut, Paper.id telah mengirimkan lebih dari 30 ribu invoice secara digital.

Ditargetkan sampai akhir tahun perusahaan dapat menggaet hingga 10 ribu pelanggan baru, sedangkan pada 2019 mendatang dapat naik 10 kali lipat menjadi 100 ribu pelanggan.

Sebelumnya Paper.id muncul pada akhir 2016 dengan versi beta, kemudian meningkatkan layanannya ke dalam versi full pada Agustus 2017. Aplikasi Paper.id baru tersedia untuk versi Android.

“Di tengah-tengah tingginya pertumbuhan UMKM di Indonesia, masih banyak pemilik usaha yang mengabaikan manajemen keuangan mereka yang seharusnya dikelola dengan baik. Kebanyakan pelaku masih menggunakan sistem invoicing manual yang merepotkan dan sulit dilacak, serta masih minimnya pemahaman pelaku usaha terhadap dasar-dasar akuntansi,” ucap CEO Paper.id Jeremy Limman, Senin (23/4).

Dia melanjutkan, seringkali ditengah kesibukan bisnis, pelaku usaha lupa untuk mengirimkan tagihan kepada pelanggan bisnisnya. Di dalam Paper.id, terdapat fitur pengingat untuk bantu mereka melakukan pengiriman tagihan atau menerima pembayaran dari pelanggan secara tepat waktu.

Seluruh invoice yang dimasukkan pelaku usaha, akan disimpan dalam cloud sehingga dapat diakses dan disimpan kapan saja. Lantaran Paper.id juga menyediakan akses layanannya via browser PC dan aplikasi mobile. Tak hanya itu, pelanggan juga dapat mengirimkan lembar tagihan melalui email, aplikasi messaging seperti WhatsApp, LINE, dan BBM.

Untuk monetisasinya, Paper.id menerapkan sistem freemium. Pelaku usaha dari skala usaha mikro dan kecil dapat menggunakan semua layanan Paper.id, hanya saja ada batasan akses pengguna yang bisa menggunakan aplikasi secara sekaligus.

“Kalau mau pakai invoice dari kami itu gratis tidak ada batasan. Cuma nanti akan ada batasan berapa pengguna yang bisa akses aplikasi secara sekaligus. Disitu monetisasi kami, biayanya dimulai dari Rp50 ribu sebulan sampai Rp500 ribu setahun.”

Kolaborasi bisnis dengan BNI Yap!

Penandatanganan MoU antara Paper.id dengan BNI / Paper.id
Penandatanganan MoU antara Paper.id dengan BNI / Paper.id

Untuk permudah pembayaran tagihan, kini Paper.id telah terintegrasi dengan BNI untuk produk Yap!. Jadi setiap invoice yang dikirimkan dari Paper.id akan tercantum QR Code, sehingga pelanggan dapat langsung melakukan pembayarannya dari aplikasi Yap!.

“Bersama Paper.id kami berkolaborasi untuk permudah para pelaku usaha dalam melakukan digitalisasi proses bisnis mereka, mulai dari mengirimkan invoice sampai menerima pembayaran dengan menggunakan solusi pembayaran digital,” ucap Assistant VP Internet Banking & e-Commerce Business BNI Ida Priadi Wibawa.

Selain dengan BNI, dalam sistem Paper.id tersedia pula berbagai pilihan metode pembayaran yang aman, mulai dari transfer bank, virtual account, kartu kredit, m-banking, dan e-wallet.

Peroleh pendanaan tahap awal

Dalam peluncurannya ini, Paper.id juga mengumumkan perolehan pendanaan tahap awal dengan nilai yang tidak disebutkan dari Golden Gate Ventures pada awal tahun ini. Dana segar tersebut, menurut CTO Paper.id Yosia Sugialam, akan digunakan untuk pengembangan produk, operasional bisnis, dan memperkuat pemasaran.

Dia bilang, saat ini perusahaan cukup diuntungkan karena keyword pencarian “invoice gratis” sedang digandrungi oleh banyak pelaku UMKM di seluruh Indonesia. Alhasil, perusahaan memperoleh banyak pengguna dari sana.

“Pencarian “invoice gratis” cukup tinggi dan sudah baik hasilnya saat kita masih bootstrap. Nah itu yang akan kita perkuat dan mau boost lagi biar bisa lebih tinggi kinerjanya,” terang Yosia.

Business Development Golden Gate Ventures Dea Surjadi menuturkan Paper.id memposisikan diri sebagai platform untuk membantu menghilangkan hambatan dalam manajemen keuangan, sehingga semua UMKM dapat fokus pada apa yang benar-benar penting. Yakni melayani pelanggan dan mengembangkan bisnis mereka.

“Memberikan pendanaan tahap awal (seed funding) kepada Paper.id merupakan kesempatan yang unik bagi kami untuk turut membantu perkembangan UMKM di Indonesia,” ujar Dea.

Application Information Will Show Up Here

 

Lambang Alibaba Group / DailySocial
Previous Story

Belajar Bagaimana Alibaba Mendorong Penetrasi E-Commerce ke Pelosok

Ady F Pangerang (Bareksa), William Tanuwijaya (Tokopedia), Sujanto (OJK) bersama tamu undangan saat peluncuran reksa dana / DailySocial
Next Story

Bareksa dan Tokopedia Luncurkan Reksa Dana yang Bisa Cair di Hari yang Sama

Latest from Blog

Don't Miss

Atur Toko E-commerce Enabler

Atur Toko Bantu UMKM Kelola Usaha di Marketplace, Sediakan Teknologi dan Layanan Menyeluruh

Bertujuan untuk meminimalisir biaya saat memasarkan dan menjual produk mereka,
Aplikasi keyboard Keyta didirikan oleh Jacqueline Latip dan Ainul Hamdani dengan fungsi utama memudahkan para penjual online mengoptimalkan produktivitasnya / Keyta

Aplikasi Keyboard untuk UMKM Keyta Peroleh Dana Awal dari Indonesia Women Empowerment Fund

Aplikasi keyboard untuk UMKM Keyta mengumumkan perolehan dana awal dengan