Konsorsium teknologi Korea Selatan yang dipimpin oleh produsen perangkat optik Optis dan pembuat perangkat telekomunikasi Solid mengisyaratkan untuk ikut bersaing di pasar smartphone Indonesia. Kondisi telekomunikasi di Indonesia yang sedang dalam masa ransisi menuju teknologi 4G/LTE dianggap lahan menjanjikan. Mereka akan membawa teknologi Pantech yang kesulitan bersaing di pasar lokal (Korea Selatan).
Seperti disampaikan sumber Optis, proses transisi Indonesia dari jaringan 2G menuju 4G/LTE merupakan kesempatan yang ingin mereka optimalkan. Mereka akan memasuki pasar Indonesia dengan membawa teknologi Pantech, salah satu perusahaan yang memproduksi smartphone di Korea.
“Pada saat ini, prioritas kami adalah untuk mendominasi pasar smartphone di negara itu (Indonesia) dengan teknologi Pantech ini,” ungkap perwakilan Optis tersebut.
“Indonesia adalah negara tuan rumah untuk Asian Games 2018 di mana permintaan untuk Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) akan meningkat tajam. Kami akan melakukan yang terbaik untuk memenuhi tuntutan untuk Asian Games mendatang,” ujar sumber yang sama.
Pantech sendiri adalah produsen ponsel ketiga Korea Selatan, setelah Samsung dan LG. Setelah tak mampu bersaing di pasar smartphone, mereka akhirnya diakuisisi oleh Optis. Optis mengidentifikasi bahwa Indonesia adalah pasar yang menarik bagi Pantech untuk berkembang.
Keputusan konsorsium Optis-Solid membawa Pantech ke Indonesia dipastikan tidak akan mudah. Jika ingin memperoleh kue di pasar smartphone low-to-mid end, mereka harus bersaing dengan produsen Tiongkok macam Xiaomi, Lenovo, atau Huawei yang bermain di segmen yang sama.
Sebelumnya pemerintah Indonesia melalui Menkominfo Rudiantara memastikan jaringan 4G/LTE akan mencakup seluruh wilayah Indonesia pada awal 2016 mendatang. Pemerintah juga sudah menyiapkan aturan TKDN sebesar 30 persen untuk smartphone 4G/LTE yang akan memasuki pasar Indonesia.