Melihat pertumbuhan pangsa pasar layanan on-demand yang mengesankan membuat Fido Tria Brahma dan Lima Nady mencoba keberuntungan di lanskap tersebut. Melalui startupnya, mereka mengembangkan aplikasi “Panggilin”. Konsep yang diusung ialah memanfaatkan sistem berbasis lokasi (GPS) untuk menghubungkan penyedia jasa dengan masyarakat yang membutuhkan.
Aplikasi Panggilin baru diluncurkan pada 17 Oktober lalu. Melalui aplikasi tersebut, pengguna dapat melihat berbagai daftar jasa yang disaring berdasarkan lokasi terdekat. Sekilas apa yang dilakukan Panggilin sebenarnya mirip dengan startup-startup yang ada sebelumnya, misalnya Seekmi, Ahlijasa, atau Yoofix.
Panggilin memulai debut dengan menyajikan jasa yang dibutuhkan sehari-hari seperti laundry dan tukang. Sementara ini tidak ada batasan khusus untuk jenis jasa yang bisa ditawarkan di Panggilin. Hal yang coba dilakukan Panggilin sebagai penengah antara konsumen dan penyedia jasa ialah memastikan transaksi dapat lebih aman dan transparan.
“Kami melihat adanya spektrum pasar yang unik dan belum tersentuh oleh pemain di pasar on-demand lain. Jika pelanggan ingin mencari laundry, mereka mungkin bisa mencari di aplikasi pencarian laundry. Jika pelanggan membutuhkan cleaning services, perawatan AC, desain, dan lainnya pun sama. Namun jika pelanggan punya kebutuhan unik seperti menitipkan salam ke gebetannya, bantu packing barang untuk pindahan, dan kebutuhan unik lainnya, tanpa disadari sangat banyak ditemui. Jadi, untuk menjawab kebutuhan tersebut Panggilin hadir,” ujar Fido.
Sejauh ini sudah ada lebih dari 300 pengguna terdaftar dengan jumlah mitra penyedia jasa sebanyak 60 unit. Di awal kemunculannya Panggilin masih ingin berfokus pada kampanye dan promosi di kawasan Jabodetabek. Mereka juga terus berupaya memperbaiki kualitas layanan dan aplikasi mobile. Saat ini untuk versi iOS tengah dalam perkembangan dan akan segera meluncur.
Dengan banyaknya kemungkinan jasa yang bisa terdaftar, Panggilin juga membentuk tim kurator untuk menyeleksi setiap jasa yang dimasukkan ke sistem. Termasuk memastikan keamanan dengan identitas mitra yang valid.
Untuk model bisnisnya, mitra dibebaskan untuk mengatur sendiri harga layanannya, hanya saja mitra akan diminta membeli token. Fungsi token sebagai indikator bahwa mitra tersebut aktif dan siap mengambil pesanan di aplikasi.