Dalam membeli sebuah perangkat Android, beberapa orang sepertinya memiliki dilema dalam memilih besaran penyimpanan yang ada. Hal ini dikarenakan pilihan dengan menggunakan microSD tersedia secara luas. Kapasitas yang dimiliki oleh microSD pun juga banyak yang lebih besar dibandingkan dengan penyimpanan internal.
Akan tetapi, Google memang sengaja ingin menghilangkan penggunaan microSD pada perangkat Android. Alasannya memang sederhana: agar kinerja tidak menurun pada saat menggunakan microSD. Dan memang, saat melakukan instalasi aplikasi pada microSD, perangkat Android pasti terasa lag.
Hal tersebut dikarenakan kinerja microSD jauh di bawah sebuah chip NAND untuk penyimpanan internal sebuah perangkat. Untuk perangkat flagship saat ini, kinerja penyimpanan internal bisa mencapai 550 MB/s. Sedangkan sebuah microSD yang banyak dijual dipasaran maksimal dapat mentransfer data sekitar 30 MB/s saja.
Di lain pihak, kebutuhan akan penyimpanan foto, video, dan dokumen lainnya juga tidak membutuhkan kecepatan tinggi. Terutama untuk penyimpanan foto dan video, kapasitas besar memang sangat dibutuhkan. Hal inilah yang sering membuat penyimpanan internal sering penuh sesak.
Nah, untuk mengetahui microSD mana yang cocok untuk Anda, silahkan lihat tips berikut ini:
- Setelah Android Marshmallow, Google memperbolehkan pengguna untuk memakai kembali kartu microSD. Akan tetapi, kali ini dibedakan fungsinya. Saat memasukkan kartu microSD untuk pertama kalinya, pengguna akan ditanya apakah microSD bakal dipakai untuk memperbesar ruang penyimpanan internal atau sebagai penyimpanan portabel untuk foto dan video. Pilih sesuai dengan kebutuhan.
- Saat Anda memilih untuk memperbesar ruang penyimpanan internal, usahakan untuk membeli microSD dengan kinerja yang tinggi. Beli minimal microSD dengan kemampuan U3 dengan kecepatan minimal tulis 30 MB/s atau A1 dengan kemampuan untuk meningkatkan loading aplikasi Android.
- Saat Anda memilih untuk penyimpanan portabel, pemilihan microSD akan lebih bebas. MicroSD Class 10 yang saat ini banyak dijual di pasaran sudah cukup untuk melihat hasil foto dan merekam video dengan resolusi 1080p. Pemilihan ini juga membuat microSD dapat dibaca di perangkat yang berbeda.
- Selalu perhatikan kemampuan slot microSD pada perangkat Android. Jika spesifikasinya menunjukkan bahwa perangkat tersebut bisa mendukung kartu microSD sampai dengan 64 GB, Anda dapat memilih microSD dengan jenis SDXC (eXtended Capacity). Jika hanya sampai 32 GB saja, gunakan jenis SDHC (High Capacity) yang kapasitas tertingginya hanya 32 GB saja. Kadang perangkat yang mendukung 32GB tidak bisa membaca kartu microSDXC, walaupun kapasitasnya 32 GB.
- Jangan terbuai dengan harga murah sebuah microSD! Sering ditemukan pada toko online, beberapa penjual menawarkan sebuah microSD berkapasitas tinggi dengan harga yang sangat murah (meski bukan sedang diskon). Biasanya, mereka menjual microSD palsu dengan iming-iming kualitas super. Dan para pembeli biasanya akan menyesal pernah membeli kartu penyimpan “abal-abal” tersebut. Jadi berhati-hati sebelum membeli, jangan langsung tergiur dengan harga, cek ricek semua keaslian, jika ingin mendapatkan harga tertentu, Anda bisa menunggu promo dari merek resmi.
- Selalu backup data Anda! Kartu memori sudah pasti akan rusak pada waktunya. Walaupun memiliki garansi dengan waktu yang lama ( dan ingat untuk menyimpan nota pembelian), data yang ada di dalam kartu microSD tidak akan digaransi.
Mungkin Anda akan bingung mengenai beberapa istilah yang digunakan pada artikel ini. Tenang saja, kami akan menjelaskan beberapa istilah yang digunakan pada microSD pada artikel berikutnya. Jadi, simak terus pembahasan perangkat keras di DailySocial.id.