Dalam artikel sebelumnya, kita telah membahas mengenai manfaat mobile marketing dan langkah awal dalam menjalankannya, mulai dari menentukan objektif dan mengatur KPI. Dalam artikel bagian kedua ini, kita akan melanjutkan pembahasan soal cost model. Artikel seputar mobile marketing ini kami rangkum dari Back to Basics – Panduan Adjust untuk Pemasaran Seluler di Tahun 2020.
Model Biaya (Cost Model)
Pada artikel sebelumnya di bagian KPI, kita telah membahas beberapa jenis model biaya, antara lain Cost per Acquisition (CPA), Cost per Install (CPI), dan sebagainya. Selain untuk menentukan KPI, memahami berbagai jenis model biaya merupakan hal yang sangat penting. Sebab hal ini berkaitan dengan langsung dengan salah satu elemen penting dalam sebuah bisnis, yaitu anggaran biaya dan pengeluaran. Memahami model biaya dapat membantu kita untuk mengoptimalkan biaya operasional perusahaan agar lebih efektif dan efisien.
Pada pembahasan kali ini, kita akan mengetahui lebih dalam mengenai berbagai model biaya yang ada dalam mobile marketing.
Cost per Click (CPC)
Cost per Click adalah model biaya di mana pemasang iklan akan membayar setiap pengguna melakukan klik iklan dalam sebuah aplikasi. Jika kampanye CPI lebih umum digunakan, kampanye CPC ini merupakan sebuah opsi. Harga yang harus dibayarkan bervariasi dan bergantung pada beberapa faktor yang mempengaruhi hasil, antara lain faktor geografis (wilayah tempat kampanye dijalankan), kategori aplikasi (jenis aplikasi yang diiklankan), publisher (yang menangani penempatan kampanye), serta pengembang dari aplikasi yang menjadi tempat iklan Anda terpasang.
Cost per Install (CPI)
Model biaya ini paling umum digunakan dalam mobile marketing. Tujuan utamanya adalah mengeluarkan sejumlah biaya agar pengguna mau menginstall aplikasi yang dimiliki. Biaya ini juga bergantung pada aplikasi, nilai pengguna, serta tindakan mereka di aplikasi. Misalnya aplikasi game yang menjual barang virtual dengan harga murah sebaiknya mengeluarkan biaya lebih rendah untuk kampanye jenis ini. Sebab pengeluaran atau belanja per pengguna dalam aplikasi tersebut juga tergolong kecil. Beda halnya dengan aplikasi dengan kemungkinan transaksi pengguna bernilai tinggi, misalnya aplikasi pemesanan tiket pesawat, aplikasi belanja, dan sebagainya.
Cost per Mille (CPM)
Penggunaan model biaya ini berdasarkan pada setiap 1.000 kali iklan Anda ditayangkan. Model ini biasa digunakan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan sebuah brand, atau kampanye yang berfokus menjangkau audiens dengan cakupan luas, tanpa ada CTA (call to action) atau dorongan untuk melakukan suatu tindakan yang spesifik (misalnya unduh aplikasi, mengisi formulir, dan sebagainya). Harga yang ditawarkan dalam menjalankan kampanye model ini juga sangat bervariasi, mulai dari yang sangat murah hingga sangat mahal.
Cost per Action (CPA)
Tujuan dari kampanye dengan model biaya ini adalah untuk mendorong pengguna untuk melakukan dan menyelesaikan satu tindakan tertentu yang menghasilkan nilai dalam prosesnya. Tindakan yang diperlukan bergantung pada kategori aplikasi dan sasaran bisnis Anda. Jika Anda memiliki aplikasi game, tujuannya mungkin untuk mengarahkan pengguna untuk membeli mata uang dan koin virtual. Jika Anda memiliki aplikasi hiburan, maka tindakan tersebut kemungkinan terkait dengan berlangganan suatu layanan atau mendaftar menjadi member untuk mendapatkan notifikasi. Atau jika Anda memiliki aplikasi e-commerce, jelas tujuannya adalah untuk melakukan transaksi atau berbelanja lewat platform yang Anda miliki. Apapun pilihan yang Anda gunakan, selalu ada manfaat tambahan. Anda juga dapat merasakan langsung ROI (return on investment) secara nyata. Harga yang perlu dibayarkan tidak selalu pasti, serta dapat merupakan gabungan dari beberapa kampanye. Misalnya jumlah dari biaya yang dikeluarkan untuk seorang pengguna menginstall aplikasi ditambah biaya untuk mendorong pengguna tersebut melakukan pembelian pertama dalam aplikasi yang dimiliki.
Effective Cost per Action (eCPA)
Metrik ini mengukur efektivitas inventaris iklan yang dibeli oleh pengiklan atau pengembang aplikasi melalui cost per click, cost per impression, atau cost per thousand basis. Dengan kata lain, eCPA memberi tahu pengiklan berapa yang akan mereka bayar jika mereka membeli inventaris iklan berdasarkan CPA.
Dengan mempelajari cost model ini, Anda dapat merencanakan berbagai kampanye mobile marketing dengan strategi biaya yang lebih baik. Dengan pengukuran metrik yang tepat, Anda dapat melihat bagaimana kampanye mobile marketing Anda berjalan dan seberapa baik hasilnya. Ketika ada sebuah kampanye berjalan dengan biaya tinggi namun dengan hasil yang tidak memuaskan, Anda dapat menganalisis hal apa yang membuat kampanye tersebut tidak efektif (misalnya desain, copywriting, targeting, dan sebagainya), dan segera mengganti hal yang diperlukan, atau bahkan menghentikan kampanye tersebut.
Setelah mempelajari cost model, masih ada beberapa langkah yang perlu Anda lakukan. Langkah selanjutnya akan kami paparkan dalam artikel berikutnya, atau dapat Anda baca secara lengkap dalam Back to Basics – Panduan Adjust untuk Pemasaran Seluler di Tahun 2020 yang dapat Anda unduh secara gratis.
Disclosure: Artikel ini adalah konten bersponsor yang didukung oleh Adjust.