Beberapa hari yang lalu Pandi, Pengelola Domain Indonesia, meluncurkan layanan untuk menyingkat tautan situs web dengan nama S.id (S dot id). Fitur URL shortener seperti ini bisa memudahkan pengguna Internet di Indonesia untuk berbagi alamat situs yang dirasa terlalu panjang.
Jika sering menggunakan Twitter atau layanan media sosial lain, Anda tentu sudah mengenal layanan penyingkat alamat situs seperti bit.ly atau t.co, yang terakhir ini kebetulan milik Twitter sendiri. Karena tidak berbasis di Indonesia, banyak bandwidth yang lari keluar negeri untuk fungsi yang mungkin “sepele”. Hal seperti ini yang menjadi perhatian Pandi saat meluncurkan layanan S.id.
Ketua Umum Pandi Andi Budimansyah, seperti dikutip dari Kompas, menyebutkan “Kalau pakai layanan lain, selama ini bandwidth-nya akan lari ke luar negeri, S.id ini menjadi tools dalam negeri untuk meningkatkan trafik di dalam negeri. Tujuannya adalah untuk menghemat bandwidth di dalam negeri.”
Layanan S.id ini dapat memberikan akses yang lebih cepat, murah, dan relatif mudah digunakan. Andi berharap layanan S.id ini dapat digunakan secara luas oleh pengguna internet di Indonesia dengan cara menyebarkannya melalui jejaring sosial sehingga dapat meningkatkan trafik bandwidth dalam negeri sendiri dan menimbulkan efek multiplier.
“Efek multiplier itu yang ingin kami dapatkan, sehingga S.id bisa dikenal dan dipakai lebih banyak lagi,” pungkas Andi.
Serupa dengan layanan lain, S.id juga sudah dilengkapi dengan built-in analytics yang memungkinkan pengguna terdaftar untuk melihat data analytics untuk tautan yang sudah dibagikan. Halaman utama situs layanan URL shortener S.id dipercantik dengan menampilkan slideshow obyek-obyek wisata menarik di Indonesia, seperti Kepulauan Raja Ampat dan Jam Gadang.
—
Artikel sindikasi ini pertama kali dimuat di DailySocial dan ditulis oleh Adjie Priambada.