Sudah jadi rahasia umum bahwa Tiongkok punya kebijakan yang super ketat terkait perizinan layanan online di negaranya. Mengakibatkan produk dan layanan dari negara lain mengalami kesulitan untuk menembus pasar di sana.
Bahkan nama-nama beken seperti Google, YouTube, Facebook dan Twitter tak mampu meluluhkan hati para regulator di negera berjuluk tirai bambu tersebut. Buntutnya, perusahaan-perusahaan lokal di sana pun berinisiatif membuat layanan dengan fungsi yang serupa. Weibo salah satunya.
Mengikuti jejak Weibo dan layanan lokal lainnya, seorang pengusaha bernama Wang Sicong membuat layanan live streaming video game seperti yang ditawarkan oleh Twitch. Berjuluk Panda TV, layanan ini dirancang sebagai tempat bagi para penggila gamer di Tiongkok untuk memuaskan dan melampiaskan kegemaran mereka.
Info Menarik: Tertarik Membuat Video VR? Siapkan $15.000 untuk Menggaet GoPro Odyssey
Potensi pasar game di Tiongkok sangatlah besar, menurut laporan SCMP jumlah gamer di sana mencapai 408 juta orang, dimana separuhnya menghabiskan waktu menyaksikan video live streaming. Di sini kita melibatkan perputaran uang mencapai $17,6 miliar per tahunnya.
Wang Sicong sendiri merupakan anak dari salah satu orang terkaya di Tiongkok, Wang Jianlin yang mempunyai kekayaan sebesar $26,5 miliar. Dengan sumber daya yang melimpah, Panda TV tidak harus pusing soal modal. Mereka punya lebih dari cukup untuk “melenyapkan” siapapun yang dianggap menghalangi jalan mereka.
Di pasar global sendiri Posisi Twitch tak lebih baik. Eksistensi mereka pun terancam oleh Google yang beberapa hari lalu merilis layanan serupa bernama YouTube Gaming.
Sumber berita VentureBeat dan gambar ilustrasi Shutterstock.