Sudah sekitar tujuh tahun sejak Panasonic pertama memulai tren kamera mirrorless lewat Lumix G1. Sekarang komitmennya malah semakin menguat, dan mereka merasa konsumen Indonesia tidak boleh melewatkan inovasi terbaru mereka di dunia fotografi dan videografi.
Dua kamera baru sekaligus mereka perkenalkan, yakni Lumix GX8 dan Lumix G7. Keduanya sudah pernah kita bahas sebelumnya, namun sekarang Panasonic sudah siap menjajakannya di tanah air. Maka dari itu, mari sedikit mengingat kelebihan dari masing-masing kamera.
Lumix GX8 sendiri merupakan salah satu model flagship di lini mirrorless Panasonic. Kualitas gambarnya diklaim yang tertinggi sepanjang sejarah Lumix, bukan hanya karena resolusinya yang naik menjadi 20,3 megapixel, tetapi juga berkat dimanfaatkannya sensor yang benar-benar baru, dengan sensitivitas ISO maksimum 25.600. Sistem image stabilization-nya pun unik, sanggup memadukan sistem IS bawaan kamera dan lensa sekaligus.
Untuk Lumix G7, tujuan Panasonic sebenarnya adalah menciptakan sebuah kamera video berkualitas profesional, tapi dalam harga yang terjangkau. Desainnya menyerupai DSLR, tapi bobotnya cukup ringan. Keunggulan utamanya, sensor 16 megapixel miliknya bisa merekam video dalam resolusi 3840 x 2160 pixel, baik dalam kecepatan 30 fps atau 24 fps.
Info menarik: Mirip Kamera Compact, Light L16 Sebetulnya Ialah 16 Kamera Jadi Satu
Soal harga, Lumix GX8 dibanderol senilai Rp 16 juta tanpa lensa, sedangkan Lumix G7 dihargai Rp 11 juta bersama lensa 14-42mm f/3.5-5.6. Kalau Anda mencari kualitas gambar terbaik dengan handling yang mantap, coba lirik Lumix GX8. Tapi kalau fokus Anda adalah video, video, video dan video, tidak ada pilihan yang lebih baik dari Lumix G7 – kecuali Lumix GH4, yang berkali-lipat lebih mahal.
Bicara soal Lumix GH4, Panasonic rupanya belum lupa akan salah satu kamera mirrorless tercanggihnya tersebut. Seperti yang kita tahu, kamera ini sangat populer di kalangan videografer profesional, dan kini mereka pun akan semakin jatuh cinta berkat tersedianya firmware upgrade versi 2.4.
Namun tidak seperti biasanya, firmware upgrade tersebut harus ditebus dengan biaya. Tapi apa yang dibayar pun pantas, yakni opsi perekaman dalam mode V-Log L. Gampangnya, mode ini memungkinkan Lumix GH4 untuk merekam video dalam format ‘sementah’ mungkin sehingga pengguna kemudian bisa mengulik lebih lanjut saturasi warna, kontras, highlight, shadow dan berbagai parameter lainnya, kurang lebih seperti ketika mengedit foto RAW. Hasilnya? Dynamic range akan bertambah luas, dan peningkatannya cukup drastis.