Setelah sukses memasarkan 12 juta unit smartphone sepanjang tahun 2013, vendor perangkat elektronik asal negeri Tiongkok, Haier, kini siap mengoperasikan pabrik baru mereka di Indonesia dalam rangka memenuhi pasar mereka di wilayah Asia Tenggara. Menurut Liputan6, Haier mengincar peningkatan yang signifikan produksi smartphone mereka setelah membangun pabrik yang akan berdiri di Cikarang dan beroperasi mulai akhir tahun.
Dana $1 juta yang digelontorkan Haier hanya akan dialokasikan membangun gedung pabrik smartphone, sedangkan fasilitas pabrik menggunakan alat-alat yang telah tersedia lebih dulu. Pabrik ini nantinya akan memiliki kapasitas produksi 200 ribu smartphone per bulan. Dengan kehadiran pabrik di Indonesia, faktor biaya pengiriman produk yang sebelumnya dilakukan dari Tiongkok bisa ditekan menjadi lebih efisien..
“Kita sudah investasikan dana sebesar S$ 1 juta untuk pembangunan pabrik smartphone di Indonesia. Kita harapkan tahun ini sudah bisa kita fungsikan untuk produksi produk,” papar Sales of Director of Overseas for Mobile Phone Haier ZZ Wang seperti yang dikutip dari Liputan6. Sebelum Haier, Evercoss telah lebih dulu membangun pabrik produksi mereka di tanah air ini yang mencakup feature phone dan smartphone.
ZZ Wang melanjutkan, “Kita pakai dana untuk bangunan dan fasilitas pendukung saja. Soal alat produksi kita bawa dari Tiongkok karena banyak alat yang tidak dipakai di sana. Akan segera kita kabari kalau sudah siap dipakai. Nanti akan ada peresmian yang mengundang awak media maupun perwakilan dari pemerintah saat pabrik benar-benar siap dipakai.”
Rencana-rencana investasi vendor elektronik asing di Indonesia menunjukkan kompetitifnya pembukaan pabrik di Indonesia untuk menekan biaya. Pabrik Evercoss sendiri sudah beroperasi sejak Juni lalu, sedangkan Haier masih dalam tahap dekorasi bangunan yang masih menunggu tahap uji coba sebelum mulai dioperasikan. Raksasa ponsel asal Korea Samsung juga telah menjajaki kemungkinan pendirian pabrik ponselnya di sini, sementara Foxconn nampaknya masih wait-and-see terhadap transisi pemerintahan pusat meskipun sudah menandatangani MoU dengan pemerintah DKI Jakarta di awal tahun ini.
Meskipun masih banyak masyarakat yang belum mengenal branding Haier, kawasan Asia Tenggara menjadi prioritas penetrasi produk-produk smartphone miliknya. Haier sendiri juga telah mendirikan 11 service center di penjuru Indonesia. Layanan tersebut disediakan demi mendukung purnajual produk-produk yang mereka miliki.
[Ilustrasi foto: Shutterstock]