Mungkin Anda jarang mendengar tentang Origin PC. Origin PC yang saya ingin bahas di sini bukanlah marketplace game milik Electronic Arts ataupun developer game tahun 90-an, Origin PC adalah produsen PC high-end a la Acer Predator, Alienware ataupun Asus Republic of Gamers. Baru-baru ini Origin PC membuat pengumuman bahwa mulai saat ini mereka tidak akan menggunakan komponen buatan AMD.
Klaim tersebut cukup berani mengingat komponen AMD biasanya disajikan dengan harga yang lebih bersaing dibandingkan kompetitornya. Kevin Wasielewski, co-founder dan CEO Origin PC menjelaskan alasan hijrahnya mereka dari ‘kubu merah’ ke ‘kubu hijau’ pada Polygon, “Origin PC berdedikasi untuk menyediakan pengalaman terbaik untuk para konsumen, dan saat ini kami baru bisa melakukannya dengan menggunakan GPU-GPU buatan Nvidia. Alasannya bukan datang dari loyalitas pada brand ataupun proyek marketing; karena kesetiaan kami 100 persen hanya untuk para konsumen.”
Benarkah begitu? Hanya Origin PC yang mengerti alasan sebenarnya.
Menurut saya sendiri, mungkin hal ini ada hubungannya dengan AMD yang terpilih menjadi pemasok hardware utama baik Microsoft Xbox One dan juga Sony PlayStation 4 setelah pangsa pasar yang lesu selama beberapa tahun terakhir (bahkan saat varian HD 7000 mampu menyingkirkan seri Tesla milik Nvidia beberapa bulan lalu).
Nvidia tentu saja meresponnya dengan pernyataan bahwa mereka dari awal tidak tertarik pada pasar console, karena PC bukan hanya memiliki margin yang lebih tinggi, namun perputaran teknologi melaju jauh lebih cepat.
Terlepas dari semua itu, permintaan untuk meninggalkan AMD datang dari para staf support Origin. Sang manager technical support Origin mengemukakan, “Masalah paling utama adalah masalah kestabilan kartu grafis, overheating, performa, scaling dan jarak waktu peluncuran driver baru baik untuk PC desktop maupun mobile.”
Alasan ini sangat masuk akal karena dari kedua produsen kartu grafis itu, Nvidia-lah yang paling rajin merilis dan me-‘revisi’ driver mereka. Namun jika mendengar bisikan sang pecinta teori konspirasi yang bersembunyi di selipan otak saya, pasti ada alasan lain di balik ini semua…
Sumber gambar: TheGamersDaily.com.