Dark
Light

Optimis dengan Peluang Besar O2O, Kioson Terus Lakukan Ekspansi Pasar

1 min read
June 21, 2017
Showcase produk Kioson yang digelar pada toko kelontong di daerah

Kioson sebagai startup yang memfokuskan diri sebagai e-commerce enabler dengan skema bisnis O2O (Online-to-Online) mendapatkan pendanaan dari Mitra Komunikasi Nusantara (MKNT). Nilai pendanaan yang didapat adalah $450 ribu atau senilai 6 miliar rupiah. Pendanaan ini turut mengantarkan MKN pada kepemilikan saham di Kioson senilai 4,95 persen.

Ini sekaligus sebagai awal jalinan kerja sama strategis antara Kioson dan MKNT sebagai aksi korporasi memperkuat distribusi penjualan melalui kanal online. MKNT adalah emiten yang bergerak pada penjualan gadget dan voucher di Indonesia.

“Sinergi ini tentu akan saling memperkuat keduanya. MKNT yang memang sangat kuat di industri telekomunikasi akan memberikan akses kepada kami atas produk dan layanan yang dimiliki oleh MKNT. Sebaliknya jaringan Kioson yang sudah tersebar banyak sangat menunjang untuk menjadi jalur distribusi MKNT,” terang CEO Kioson Jasin Halim kepada DailySocial.

Sejak memulai debutnya di tahun 2015 untuk menjembatani UMKM ke ranah digital, Kioson mencoba terus berinovasi menghadirkan ragam layanan. Yang terbaru dari Kioson antara lain saat ini sudah tersedia produk jasa keuangan seperti asuransi. Selain itu Kioson kini juga dapat ditempatkan sebagai payment point di beberapa merchant toko online.

 

[Baca juga: Kioson Fasilitasi UMKM Lakukan Pendekatan Digital]

Siapkan ekspansi secara masif untuk akuisisi pasar

Dari keterangan yang kami terima, saat ini Kioson sudah bekerja di 430 kota di seluruh wilayah Jawa dan Sumatera. Sekurangnya sudah ada 15 ribu mitra Kioson yang melayani sekitar 2 juta pelanggan. Pendanaan yang didapat kali ini akan dioptimalkan sepenuhnya untuk strategi ekspansi dan akuisisi pasar. Setidaknya target yang ingin dicapai meningkatkan jumlah mitra menjadi 100 ribu unit.

Kioson adalah aplikasi digital diperuntukkan bagi seluruh toko kecil dan UMKM, yang menjembatani seluruh transaksi digital. Selama ini dengan konsep O2O operasional bisnis yang paling diunggulkan Kioson adalah membantu masyarakat dalam berbelanja online dan melakukan transaksi keuangan (penjualan pulsa, pembayaran tagihan dan transfer antar bank). Selain itu Kioson juga turut menghadirkan produk-produk dari layanan e-commerce.

Mitra Kioson dapat mendaftarkan diri dan mengisi saldo melalui ATM. Lalu ketika ada konsumen yang hendak melakukan pembayaran atau pembelian online, bisa dilakukan secara langsung melalui aplikasi. Sedangkan konsumen dapat membayarkan secara tunai kepada mitra Kioson tersebut.

Jasin memaparkan optimismenya terhadap pangsa pasar O2O di Indonesia. Penetrasi internet dan keberadaan ponsel pintar masih menjadi landasan penting bagi pertumbuhan bisnis di sektor ini. Namun demikian pasar O2O yang sangat luas memerlukan strategi khusus melahirkan capaian bisnis yang menjanjikan.

“Pasar O2O sangat luas sekali terutama di kota lapis ke-2 dan ke-3. Pasar yang d maksud adalah pasar offline yang tidak bisa dijangkau online karena faktor non-bankability dan edukasi. Dengan meningkatnya penetrasi internet yang semakin luas, kebutuhan akan transaksi online atau e-commerce meningkat tetapi banyak masyarakat tidak bisa berpartisipasi dikarenakan kesenjangan ekonomi digital, jadi terlebih dahulu ada ekosistem yang mendukung kepercayaan masyarakat dalam melakukan transaksi online dan e-commerce,” ujar Jasin.

 

Application Information Will Show Up Here
Previous Story

Hal Penting saat Mengukur Kebahagiaan Pengguna

Next Story

Konsep Laptop Fleksibel Lenovo Pukau Publik New York

Latest from Blog

Don't Miss

Blibli rayakan ulang tahun ke-12

Ulang Tahun ke-12, Blibli Hadirkan Program “Blibli Annive12sary”

Dengan persaingan yang semakin ketat, eksistensi sebuah e-commerce di Indonesia
TikTok Shop

TikTok Shop Tingkatkan Fitur dan Fasilitas Menjelang Tahun Ketiganya di Indonesia

TikTok merupakan salah satu media sosial yang paling digandrungi saat