20 August 2021

by Lukman Azis

OPPO Ungkap Teknologi Pencitraan Baru untuk Smartphone Mendatang, dari Sensor RGBW Hingga Kamera Bawah Layar

Mulai dari sensor RGBW baru, 85-200mm continuous optical zoom, five-axis OIS, dan kamera bawah layar generasi terbaru

Lewat unggahan video baru di channel YouTube resmi OPPO yang bertajuk 'OPPO Future Imaging Event'. OPPO mengungkap serangkaian terobosan dalam teknologi pencitraan smartphone yang berfokus pada peningkatan sensor, modul, dan algoritma. Termasuk sensor RGBW baru, 85-200mm continuous optical zoom, five-axis OIS, dan kamera bawah layar generasi terbaru yang dilengkapi algoritma kecerdasan buatan.

Acara tersebut dipimpin oleh Simon Liu selaku Director of Imaging dari OPPO. Ia menjelaskan bahwa sensor RGBW OPPO yang baru dikembangkan dengan menambahkan sub-piksel putih (W) ke susunan RGB dan menggunakan algoritma pixel binning 4-in-1. Hasilnya sensor dapat menangkap cahaya 60% lebih banyak dibandingkan sensor generasi sebelumnya dan noise berkurang hingga 35%.

Lebih lanjut, OPPO menggunakan teknologi DTI (Deep Trench Isolation) untuk mengisolasi piksel mengumpulkan cahaya dari satu sama lain dan secara efektif mencegah sub-pixel crosstalk dan meningkatkan kualitas gambar. Di sisi lain, algoritma piksel 4-in-1 akan membantu secara substansial meningkatkan kinerja sensor warna, mencegah masalah ketidakakuratan warna, dan pola moiré.

Tak hanya meningkatkan pengambilan foto pada kondisi cahaya rendah, sensor RGBW juga mampu membuat portrait lebih ekspresif baik untuk foto maupun video dengan penyempurnaan pada kulit, tekstur, dan kontras. Sensor ini akan dirilis secara komersial pada produk OPPO mulai Q4 2021.

OPPO 85-200mm Continuous Optical Zoom

Fasilitas zoom di smartphone memperluas kreativitas saat mencari komposisi, namun rentang zoom optical dari kamera smartphone cukup pendek dan kualitasnya masih perlu ditingkatkan. Modul kamera baru 85-200mm continuous optical zoom milik OPPO ini akan memulai babak baru kemampuan zoom di smartphone.

Bahkan di kamera mirrorless di sistem APS-C pun untuk mendapatkan rentang zoom dari 85mm sampai 200mm membutuhkan lensa berukuran besar. Di sini OPPO mengadopsi teknologi lensa G+P (kaca + plastik) untuk pertama kalinya, dengan dua lensa ultra-tipis aspheric glass lenses.

Modul ini memiliki tunnel magnetoresistance sensor (TMR sensor) yang memungkinkan lensa di dalam modul kamera bergerak dengan lebih stabil dan presisi. Motor poros pemandu baru dibuat dengan meningkatkan kemiringan dinamis di mana sistem lensa dapat dipindahkan, sehingga dapat dengan mudah mendukung zoom optik berkelanjutan pada perbesaran yang lebih tinggi. Teknologi ini juga dapat menghindari berbagai kendala umum seperti ketidakakuratan white balance atau bias warna yang ditemui pada sistem zoom konvensional pada perangkat multi-kamera.

Selain itu, pengembangan OPPO terhadap five-axis OIS memungkinkan prosesor sistem menerima data pergerakan dari giroskop, menganalisisnya, dan memecahnya ke masing-masing komponen melalui algoritma. Data kemudian diteruskan ke dua komponen yang dapat dipindahkan, lensa dan sensor, yang masing-masing digerakkan oleh ball-bearing motors dan shape memory alloys.

Saat pergerakannya relatif kecil, gambar akan distabilkan melalui pergeseran lensa OIS mencakup pergeseran horizontal (X) dan vertikal (Y). Namun, ketika amplitudo gerakan relatif besar, pergeseran sensor OIS akan digunakan, yang meliputi pergeseran horizontal (x), pergeseran vertikal (y), dan rolling. Bersama dengan kompensasi algoritma, untuk mencapai stabilisasi dalam lima sumbu gerakan.

Teknologi ini memungkinkan sudut stabilisasi maksimum ±3°, tiga kali lebih besar dari teknologi OIS tradisional pada smartphone, sensor juga dapat bergeser dengan presisi 2μm. Five-axis OIS dapat meningkatkan kinerja kompensasi getaran hingga 65% dan akan dirilis secara komersial pada produk OPPO mulai Q1 2022.

Terakhir, OPPO memperlihatkan solusi kamera bawah layar generasi berikutnya yang akan bekerja pada kerapatan piksel 400 ppi di sekitar area kamera bawah layar. OPPO menggunakan kabel transparan dan desain baru untuk memberikan kualitas tampilan dan pengalaman visual yang lebih halus.

Setiap rangkaian piksel hanya menggerakkan 1 piksel (“1-ke-1”) pada layar dan teknologi kompensasi algoritmik yang tepat, kromatisitas dan kecerahan keseluruhan layar diatur lebih presisi, dengan penyimpangan sekitar 2% dan meningkatkan masa pakai layar hingga 50%.

Institut Penelitian OPPO di Amerika Serikat telah mengembangkan serangkaian algoritma kecerdasan buatan untuk pencitraan, termasuk pengurangan difraksi, anti-kondensasi, HDR, dan AWB untuk mengoptimalkan kualitas pencitraan kamera bawah layar dengan lebih baik.