Menyusul pemberitaan telah dibangunnya pabrik smartphone ZTE pada bulan lalu, Oppo dikabarkan tengah membangun pabrik smartphone mereka yang akan mulai beroperasi sekitar bulan Maret tahun depan. Targetnya pabrik ini bakal menghasilkan 500 ribu perangkat smartphone per bulan, yang hanya ditujukan untuk pasar Indonesia.
Keputusan Oppo membangun pabrik ponsel di sini menambah panjang daftar vendor smartphone yang melakukan ekspansinya dengan membangun pabrik guna mendongkrak penjualan di ranah lokal. Sebelumnya, Samsung, Haier, dan Evercoss telah lebih dulu melakukan hal serupa.
Berdasarkan laporan Kompas hari ini (30/10), CEO PT Indonesia Oppo Electronic Jet Lee menyebutkan pembangunan pabrik mereka telah berjalan di Tangerang dan akan siap mengoperasikan perancangan 500 ribu perangkat setiap bulannya mulai Maret 2015.
“Kapasitas pabrik itu akan mencapai 500.000 perangkat per bulan. Pabrik ini dibuat untuk memenuhi pasar Indonesia saja,” ujar Jet Lee mengutip pemberitaan dari Kompas.
Keputusan ini bukanlah semata-mata demi mengikuti tren membangun pabrik di Indonesia. Faktanya penetrasi Oppo di Indonesia sejak tahun 2012 menuai respon positif di tengah masyarakat. Berdasarkan informasi internal, Oppo berhasil meraup 6% pasar Indonesia dengan total 200 ribu unit per bulan, meskipun tidak menjabarkan lebih detil tipe perangkat Oppo mana yang mendominasi penjualan.
Ini merupakan salah satu dampak positif pemerintahan baru setelah bulan April lalu pihak Oppo mengabarkan niat untuk membangun pabrik di tanah air dan menunggu kepastian dari regulator di Indonesia.
Untuk merealisasikan proyek ini Oppo rela merogoh kocek yang cukup dalam. Tidak tanggung-tanggung, sebesar $30 Juta atau senilai Rp 364 Miliar siap dikucurkan sebagai bentuk komitmen mereka terhadap pasar Indonesia yang menjanjikan.
Saat ini mereka telah mempekerjakan sekurangnya 5000 karyawan lokal dan jumlah tersebut akan melonjak ketika pabrik mereka selesai dibangun. Menyediakan lapangan kerja yang besar merupakan salah satu tujuan Oppo membangun pabriknya di Indonesia.
Setelah Oppo, kemungkinan besar skema pendirian pabrik akan diikuti oleh vendor-vendor smartphone lain. Berdasarkan survey GfK, pertumbuhan dari penjualan smartphone dan phablet di wilayah Asia Tenggara, terutama di Indonesia menunjukkan statistik yang sangat baik. Untuk menjangkau pasar di kawasan ini, pembuatan pabrik akan mengurangi biaya produksi secara jangka panjang.
[Ilustrasi: Shutterstock]
—
Artikel sindikasi ini pertama kali dimuat di DailySocial dan ditulis oleh Michael Erlangga.