4 February 2021

by Glenn Kaonang

OPPO Gelar 5G Academy Sebagai Ajang Sosialisasi Sekaligus Edukasi Mengenai Teknologi Jaringan 5G di Indonesia

Dihadiri juga oleh stakeholder jaringan 5G seperti Qualcomm dan Smartfren

Kehadiran OPPO Reno5 5G secara resmi di Indonesia bisa dilihat sebagai indikasi awal bahwa implementasi teknologi jaringan seluler generasi kelima di negara ini sudah semakin dekat. OPPO memang masih mengunci konektivitas 5G di perangkat tersebut, akan tetapi mereka berkali-kali menegaskan bahwa mereka bakal langsung membukanya begitu jaringan 5G di sini memang sudah masuk tahap komersialisasi.

OPPO rupanya tidak mau menyia-nyiakan waktu untuk sebatas menunggu. Hari ini, 4 Februari 2021, mereka menggelar acara OPPO 5G Academy, dengan tema perbincangan mengenai 5G dari sisi teknologi dan infrastruktur di edisi pertamanya ini. Selain awak media, kegiatan yang dilaksanakan secara daring ini juga diikuti oleh kalangan mahasiswa, komunitas, maupun para konsumen Reno5 5G itu sendiri.

"OPPO 5G Academy menjadi sebuah platform OPPO Indonesia untuk melakukan edukasi mengenai jaringan 5G kepada masyarakat. Pada acara ini, masyarakat akan mendapatkan gambaran mengenai teknologi dan manfaat 5G. OPPO juga mengundang stakeholder jaringan 5G, pada acara perdana ini dihadiri oleh Qualcomm dan Smartfren Telecom. Acara ini sekaligus menjadi ajang perkenalan teknologi 5G OPPO dan juga perangkat yang sudah mendukung teknologi ini yakni OPPO Reno5 5G," tutur Aryo Meidianto, PR Manager OPPO Indonesia.

OPPO Reno5 5G / OPPO Indonesia

Aryo di sini hadir sebagai narasumber yang mewakili pihak penyedia perangkat. Dua narasumber lainnya adalah Shannedy Ong, Country Director Qualcomm Indonesia yang mewakili pihak penyedia teknologi, dan Sukaca Purwokardjono, Deputy CEO Mobility Smartfren Telecom yang mewakili pihak penyedia jaringan. Ada cukup banyak hal yang dibahas, utamanya gambaran umum mengenai teknologi 5G, baik dari sisi perkembangan teknologi, implementasi, kegunaan dan pemanfaatan jaringan ini di masa depan.

Sebagai pihak yang menyediakan teknologinya, Qualcomm siap bekerja sama dengan mitra OEM dan ODM untuk meluncurkan perangkat 5G di Indonesia seperti OPPO yang menggunakan Snapdragon 765G pada Reno5 5G. "Jaringan 5G akan memberikan banyak keuntungan bagi konsumen, terutama untuk kecepatan, latensi yang lebih rendah, dan biaya per bit yang lebih rendah," papar Shannedy Ong.

Di saat yang sama, pihak operator juga menjadi bagian penting dalam struktur pengembangan jaringan 5G sebagai penyedia layanan, dan Smartfren adalah salah satu operator yang sudah sangat siap menyediakannya. "Kami yakin implementasi 5G di Indonesia akan menjadi game changer bagi industri sekaligus memberikan manfaat besar pada konsumen. Agar manfaat tersebut dapat terwujud, diperlukan sinergi dari seluruh stakeholder dalam ekosistem telekomunikasi," jelas Sukaca Purwokardjono.

Modem 5G untuk rumahan bikinan OPPO / OPPO Indonesia

Sentimen yang ditunjukkan ketiga pihak ini pada dasarnya adalah, mereka semua sudah sangat siap menghadapi komersialisasi 5G, dan sekarang hanya tinggal menunggu pemerintah menetapkan regulasinya. Menurut Aryo, acara OPPO 5G Academy ini merupakan bentuk nyata kolaborasi antara penyedia device, penyedia teknologi, dan penyedia jaringan, sekaligus membuktikan bahwa mereka sudah 100% siap.

Shannedy berharap komersialisasi 5G di Indonesia bisa terjadi tahun ini juga, dengan catatan semuanya berjalan sesuai rencana. Sementara itu, Sukaca memprediksi antara akhir 2021 atau awal 2022. Dalam waktu dekat, Smartfren sendiri masih akan melakukan uji coba jaringan 5G lagi.

Ketiga narasumber juga sepakat bahwa manfaat 5G nantinya tidak hanya bisa dirasakan oleh kalangan enterprise saja, tetapi juga kalangan konsumen secara umum. Spesifiknya, mereka akan merasakan peningkatan dari sektor hiburan; kegiatan seperti streaming film, cloud gaming, maupun upload video pasti akan sangat terbantu oleh tingginya kecepatan sekaligus rendahnya latensi yang ditawarkan oleh konektivitas 5G.

Juga menarik adalah pembahasan singkat mengenai bagaimana teknologi-teknologi lama akan ditinggalkan di era 5G. Teknologi seperti jaringan 2G misalnya, bisa saja tereliminasi di saat 5G sudah mainstream, apalagi mengingat kita sekarang sudah bisa melangsungkan panggilan telepon via jaringan data. Contoh lainnya adalah expansion slot di smartphone, yang ke depannya mungkin akan ditinggalkan karena konsumen sudah bisa sepenuhnya mengandalkan cloud storage berkat 5G.