Dalam acara workshop media yang diadakan di Bandung kemarin, 3 (Tri) yang adalah operator GSM miliki PT Hutchicon CP Telecommunications memperkenalkan dan menjelaskan ekosistem mobile broadband, termasuk fasilitas yang mendukung retailer atau pedagang.
Ekosistem yang diperkenalkan tersebut hadir dalam beberapa produk seperti AlwaysOn dan PakeTri, infrastruktur distribusi Next Generation (Angie), BimaTri dan produk Trims.
BimaTri sendiri dan AlwaysOn telah diperkenalkan Tri, iklan dan promosinya pun telah beredar baik di media online maupun televisi. Untuk yang Angie sendiri Tri telah mengembangkan kurang lebih sejak Juli tahun lalu, di belakang layar, karena ini diperuntukkan bagi para pedagang. Program Tri yang ini, yang menarik untuk dibicarakan lebih lanjut.
Angie pada dasarnya adalah sistem berjualan yang bisa digunakan para pedagang atau penjual, dengan sistem sell-out yang mampu menyederhanakan berbagai masalah. Sistem ini dikembangkan atas dasar riset yang dilakukan Tri untuk melihat berbagai permasalahan yang ada di sisi pedagang.
Angie mencoba untuk memecahkan 3 masalah utama, antara lain persoalan yang berhubungan dengan stok dan modal, memonitor kinerja penjualan dan yang berhubungan dengan komisi. Sistem ini pun dilengkapi dengan GIS (Geographic Information System).
Pada dasarnya sistem ini akan membantu pedagang untuk menyelesaikan masalah stok dan modal kerja, karena menggunakan KPK atau Kartu Perdana Kosong, yang bisa diisi dengan paket-paket yang tersedia di Tri sesuai yang diinginkan konsumen. KPK ini juga disandingkan dengan 3 Sakti (saldo aktivasi) yang selain bisa diisi oleh pulsa Tri juga bisa digunakan untuk pulsa operator lain.
Kartu KPK ini dikatakan kini telah tersedia di pasaran, jadi kartu perdana yang ditawarkan kini sudah berupa KPK. Dengan kondisi ini penjual atau pedagang tidak perlu lagi membeli kartu dengan paket tertentu, sehingga bisa juga meminimalisir stok mati yang biasanya selalu terjadi.
Pedagang nantinya bisa mengunduh aplikasi berbasis Android dan BlackBerry bernama RITA untuk melakukan monitor atas barang dagangan mereka. Proses penjualan pulsa pun bisa dilakukan dari sini, jadi proses monitoring penjualan pun bisa dilakukan dengan mudah. Semua terdigitalisasi dan masuk dalam satu sistem secara realtime. Termasuk proses pemberian komisi atas penjualan yang langsung tercatat dan dikirimkan setelah transaksi terjadi.
Di pihak Tri sendiri, dengan sistem Angie dan GIS, mereka dapat melakukan kontrol atas data pedagang. GIS bisa menghadirkan peta pedagang produk Tri di Indonesia dan melihat laporan penjualan mereka. Dengan sistem ini Tri bisa membuat program yang langsung bisa dijalankan oleh pedagang serta membuka kemungkinan untuk perencanaan program lain.
Pengembangan yang dilakukan ini bagi saya cukup menarik. Pertama, ujung tombak dari penjualan paket termasuk penjualan paket data ada di pedagang, mereka yang menjadi pintu utama yang diketuk konsumen, meski saya sendiri belum mengecek sendiri ke lapangan, tetapi Tri sendiri ketika ditanya tentang perkembangan implementasi program ini (yang sudah dimulai sejak Juli 2012), mengatakan tidak ada masalah, justru menjadi peluang bagi pedagang untuk mendapatkan keuntungan penjualan secara realtime dan menghilangkan stok mati.
Yang kedua adalah sistem yang terintegrasi dan terdigitalisasi, mulai dari pencatatan penjualan sampai dengan kemungkinan perluasan program yang dikembangkan oleh Tri, termasuk integrasi dengan program lain bernama TRIms. TRIms sendiri adalah sebuah program apresiasi yang diperuntukkan bagi konsumen tetapi juga memberikan keuntungan bagi konsumen.
Program ini adalah kartu bonus yang bisa didapatkan gratis di toko yang menjuual Tri, konsumen bisa menggosok kode khusus dan mengirimkan lewat sms untuk mendapatkan hadiah dalam bentuk nominal rupiah, hadiah ini bisa ditukarkan dengan produk Tri atau dengan produk fisik yang dijual pedagang, pedagang pun bisa mendapatkan langsung komisi dari penjualan secara langsung yang dilaporkan lewat sistem Angie.
Tri sendiri sepertinya mencoba untuk mempersiapkan dengan cukup matang atas apa yang diperkenalkan di acara workshop kemarin, setidaknya berawal dari data lapangan yang diolah menjadi program. Dalam pandangan saya mereka mencoba mengintegrasikan apa yang mereka kembangkan untuk mempersiapkan persaingan di ranah mobile yang tidak hanya tentang harga paket yang murah tetapi kualitas dan pengalaman penggunaan, baik bagi konsumen maupun pedagang.
Tentunya, posisi konsumen pun tetap penting, karena pedagang tidak akan ada artinya tanpa pembeli. Janji-janji operator tentu akan ditagih atau diuji ketika berhadapan dengan konsumen. Jadi, menarik untuk melihat adopsi serta komentar konsumen atas pengalaman penggunaan atas Tri, yang layanannya dikatakan telah ditingkatkan untuk mendukung fokus strategi pada layanan data.
gan boleh di jelaskan lagi g tentang program2 dari tri untuk para pedagangnya …
kalo bisa kirim email aja gan
[email protected]
makasih gan 🙂
salam kenal dari manado