Perkembangan Web3 memang membuka banyak potensi baru bagi para pengguna internet. Namun di sisi lain juga mendatangkan ancaman keamanan baru yang mungkin belum banyak diketahui oleh pengguna awam.
Maka dari itulah browser Opera meluncurkan fitur perlindungan baru yang difokuskan pada Web3. Sistem proteksi baru tersebut disebut “Web3 Guard”, dan seperti namanya, fitur ini menjanjikan perlindungan terhadap decentralized applications (DApps) yang mencurigakan.
Sebelumnya, di awal bulan Desember, Opera memperkenalkan fitur pendukung NFT yang terintegrasi, yang memungkinkan pengguna browser Opera untuk langsung menjelajah berbagai ekosistem NFT langsung lewat Opera.
“Saat ini, Web3 Guard memberikan peringatan dan informasi kepada pengguna sehingga mereka tidak hanya menyadari potensi risiko yang ada, namun juga secara bertahap lebih mengenal berbagai jenis bahaya baru pada Web3,” ungkap Danny Yao, Senior Product Manager of Crypto Opera, kepada Cointelegraph.
Tidak hanya itu, fitur ini juga menjanjikan proteksi dari serangan phising seed phrase, dan bahkan juga akan menghalau usaha pembobolan langsung dari para ‘aktor jahat’ yang ada di dunia maya.
Teknisnya, fitur ini nantinya akan memindai risiko keamanan dari situs atau DApps yang akan diakses. Opera akan mencari kode mencurigakan, kerentanan keamanan, hingga ke riwayat audit dari situs atau DApps tersebut.
Opera juga akan terus menyalakan protokol HTTPS untuk menambahkan lapisan proteksi ekstra. Hal tersebut untuk memastikan bahwa website yang diakses juga memiliki protokol keamanan enskripsi.
Langkah-langkah tambahan tersebut memang diambil Opera untuk dapat menjadikan browser mereka sebagai pilihan para pengguna Web3 dan crypto, sehingga tidak mengejutkan bila Opera bahkan memiliki wallet terintegrasi dan juga telah mendukung banyak ekosistem crypto dan Web3.
Di luar crypto, Opera juga baru saja menghadirkan “Lucid Mode”. Fitur ini memungkinkan pengguna browser-nya untuk menonton video secara online dengan kualitas gambar yang lebih dipertajam dan lebih jernih.
Kerennya, Lucid Mode ini telah mendukung berbagai platform media sosial mulai YouTube, Instagram, TikTok, Facebook, hingga Twitter. Mode ini nantinya akan tersedia secara otomatis dengan kehadiran tombol baru yang muncul ketika pengguna memutar video.