Dengan makin bertambahnya jumlah media game, skor teragregasi menjadi kian esensial. Sebagai salah satu penyedia jasa ini, industri kini seakan-akan sangat bergantung pada Metacritic untuk memperoleh pengakuan atas karya yang telah dibuat. Tapi ada masalah di sana karena Metactitic tak mau mengungkap formula mereka usung dalam memproses Metascore.
Bermaksud untuk menguak hal itu, sebuah studi pernah dilakukan terhadap Metacritic. Hasilnya terdapat indikasi bahwa ia membagi reviewer dalam enam tingkatan, dan algorima kadang memberatkan beberapa situs agar skor mereka lebih signifikan. Terdorong buat menyediakan alternatif yang lebih adil dan transparan, Matthew Enthoven selaku Product Manager Riot Games (League of Legends) meluncurkan OpenCritic pada tanggal 1 Oktober 2015.
Pada dasarnya, cara kerja OpenCritic tak begitu berbeda dari Metacritic, hanya saja ia lebih dikhususkan untuk game. OpenCritic mengumpulkan ulasan-ulasan dari internet, kemudian merangkumnya di satu laman terdedikasi. Metode ini memudahkan pengguna mendapatkan gambaran umum soal apakah sebuah permainan memang layak dibeli atau tidak.
OpenCritic memanfaatkan tiga langkah teknologi. Pertama, Initializer bertugas menemukan artikel dan mengumpulkan review-review mereka terdahulu. Lalu Listener akan mengecek kemunculan publikasi terbaru setiap 10 sampai 25 menit, dan langsung menotifikasi tim OpenCritic. Yang terakhir ialah Snippeter, berfungsi mengekstrak informasi spesifik misalnya tanggal rilis, skor, nama penulis, dan lain-lain.
Info menarik: Tips Pintar Membeli Video Game
Developer menjamin segala prosedur pemberian angka di OpenCritic diterapkan secara transparan, tidak ada transaksi rahasia dari publisher dengan pihak penyedia jasa. Kalkulasi nilai bisa diverifikasi sendiri, dan OpenCritic tidak cuma memperhitungkan ulasan berbasis angka. Mereka ingin menunjukkan ‘sisi manusia di belakang artikel serta skor’, mengedepankan sang penulis terlebih dulu.
Gamer bisa menentukan skor pribadi dengan cara mengkustomisasi tulisan yang mereka percayai. Buat sekarang, OpenCritic masih belum mau mengimplementasi fitur user score karena menurut developer akan membebankan mereka melakukan moderasi dan menuntut ongkos penyediaan penyimpanan database. OpenCritic juga sangat spesifik, hanya menyertakan game-game di platform PlayStation, Xbox, Wii U dan PC, tidak termasuk judul mobile, 3DS dan Vita.
Ingin segera menjajalnya? Silakan langsung saja kunjungi OpenCritic.com. Interface-nya sangat sederhana, tanpa menu-menu kompleks sehingga memudahkan proses navigasi.