Sejak tahun 1994, tepatnya setelah Commodore 64 dipensiunkan, ide dimana keyboard bisa berfungsi sebagai sebuah komputer secara penuh tidak lagi begitu populer. Namun di ajang CES Asia 2015 yang sedang berlangsung di kota Shanghai, sebuah perusahaan asal Tiongkok, Acooo, berusaha menghidupkan kembali gagasan klasik tersebut.
Namanya oneBoard, dan idenya sama persis dengan yang diusung Commodore, yakni sebuah keyboard dengan jeroan komputer yang bisa Anda sambungkan langsung ke sebuah layar. Di balik casing aluminiumnya, prosesor ARM atau Intel Atom dipercaya menjadi otak dari kemampuan komputasinya, dengan dukungan RAM berkapasitas 2 GB.
Sistem operasi yang dijalankan bergantung pada tipe prosesor yang dikemas. OS Android 4.4 KitKat dijalankan oleh versi ARM-nya, sedangkan versi Intel Atom-nya menjalankan Windows 8. Kedua OS ini juga disimpan dalam media penyimpanan dengan kapasitas yang berbeda, yakni 16 GB untuk versi Android dan 64 GB untuk versi Windows 8.
Info menarik: Desain Melingkar BeeRaider Dijanjikan Lebih Efisien Dari Keyboard Biasa
Saat disambungkan ke monitor atau TV, versi Android-nya bisa menampilkan konten dalam resolusi 4K, sedangkan versi Windows 8-nya hanya 1080p. Agar konsumen lebih mudah memilih mana versi yang pas untuknya, sang pengembang membagi oneBoard menjadi tiga varian: satu untuk rumahan, satu untuk bekerja dan satu lagi untuk bermain game.
Varian gaming-nya ini bernama oneBoard Pro+, dengan otak chipset Rockchip RK3288 berprosesor quad-core 1,8 GHz dan GPU Mali-T764. Di balik setiap tuts keyboard-nya yang dilengkapi backlight warna-warni, bernaung switch mekanik Cherry MX Plum.
oneBoard Pro+ ini menjalankan sistem operasi Android hasil modifikasi sang pengembang. Pihak pengembangnya bahkan telah menyiapkan app store khusus dimana pengguna bisa mengunduh berbagai game darinya.
Info menarik: Microsoft Universal Foldable Keyboard, Bisa Dilipat dan Kompatibel dengan Hampir Semua Perangkat Mobile
Soal konektivitas, selain Wi-Fi dan Bluetooth 4.0, Anda akan menjumpai sederet port di belakangnya. Di ujung paling kiri, ada port USB dimana Anda bisa menyambungkan mouse, lalu di sebelahnya ada port USB 2.0 tempat flash drive menancap. Card reader turut hadir melengkapi, sehingga Anda bisa menjejalkan SD card dengan kapasitas maksimum 32 GB.
Bergeser ke sebelah, ada port DVI spesial. Port ini berfungsi untuk menyambungkan oneBoard dengan PC atau Mac, mengganti modenya menjadi keyboard biasa hanya dengan menekan sebuah tombol di ujung paling kanan atas. Barulah di sebelah kanannya ada port HDMI 1.4 untuk disambungkan dengan TV atau monitor.
Di kampung halamannya, oneBoard Pro+ dibanderol seharga $299. Varian yang ditujukan untuk konsumen rumahan secara umum, oneBoard Easy, dijual jauh lebih murah seharga $99. Varian ini tidak menggunakan switch mekanik di tiap tuts-nya, serta prosesor ARM-nya juga sedikit lebih lambat.
Sumber: CNET dan CNX Software. Sumber gambar: JD Finance.