Sejak resmi melakukan perubahan nama dan logo pada Mei 2014 lalu, platform online classified ads OLX Indonesia (dahulu bernama Tokobagus) mengklaim tak banyak kendala berarti yang ditemuinya perihal brand awareness di masyarakat. Klaim yang diperkuat dengan hasil riset dari lembaga MetrixLab ini sekaligus menepis anggapan yang cukup santer bahwa rebranding Tokobagus menjadi OLX Indonesia adalah keputusan yang kurang tepat.
“Memang waktu itu sempat ada tanggapan yang masuk ke kita bahwa rebranding Tokobagus menjadi OLX akan berdampak negatif pada performa kita di waktu ke depan. Menanggapi itu, kita secara bertahap melakukan riset brand awareness dari pihak ketiga, dan hasilnya ternyata cukup memuaskan, setelah kurang lebih tiga bulan sejak rebranding OLX masih menjadi top of mind awareness di masyarakat Indonesia soal platform jual beli online,” ujar Alif Priyono, Chief Operating Officer OLX di sela-sela acara media gathering di bilangan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.
Menurut data yang dipaparkan oleh Alif, riset MetrixLab terhadap brand awareness OLX tidak jauh berbeda saat masih mengusung nama Tokobagus. Dikatakan, pada bulan Maret 2014 lalu, Tokobagus berhasil meraih top of mind awareness sebesar 56% dan duduk pada posisi teratas dibanding dengan pesaing lainnya, sedangkan untuk nama OLX sendiri tak sampai 1%. Setelah rebranding, pada bulan September kemarin, persentase tersebut terbagi menjadi dua, di mana awareness masyarakat akan OLX secara mengejutkan mencapai 48% dan Tokobagus sebesar 13%.
“13% itu tentu kini akan semakin berkurang dan masyarakat akan lebih mengenal OLX dikarenakan saat ini jika pengguna mengakses URL Tokobagus.com secara otomatis akan diarahkan ke halaman OLX.co.id dan hal itu kami yakini menjadi salah satu faktor mengapa kami saat ini masih memiliki top of mind awareness di masyarakat,” tambah Alif.
Kunci sukses itu menurut Alif datang dari beberapa faktor. Ia menyimpulkan, upaya komunikasi OLX yang prima menjadi faktor terbesar, salah satunya dengan investasi besarnya di tv komersial. Selain itu, upaya untuk memudahkan user menemukan OLX juga menjadi faktor terbesar kedua di mana dalam hal ini, OLX memanfaatkan fasilitas Google Search secara efektif dan memasang sistem permanen redirect situs Tokobagus menuju halaman OLX Indonesia.
Mengenai investasinya di iklan tv komersial, Alif sendiri mengungkapkan strategi ini akan terus dipasangnya di masa mendatang, sayangnya Alif tidak bisa mengungkapkan lebih jauh mengenai strategi pemasaran OLX untuk tahun depan. Perlu diketahui, anggaran belanja iklan di media televisi tentu sangat besar nilainya.
“Kita akan masih tetap untuk ekspos di tv, namun bagaimana cara kita nantinya melakukan exposure lebih lanjut tentu sangat bergantung dari reaksi pasar yang sudah ada, intinya kita akan mempelajarinya dulu. Untuk di tahun depan sendiri pun kita belum punya plan mengenai porsi iklan yang akan kita lakukan,” ungkap Alif kepada DailySocial.
Tak dipungkiri, iklan tv komersial memang memiliki peranan yang kuat bagi pelaku industri digital, termasuk bagi pelaku bisnis e-commerce. Berkaitan dengan OLX, saya optimis untuk memperkirakan bahwa di waktu ke depan, OLX juga masih akan gencar melakukan campaign di media televisi, di samping mulai banyak pula saat ini pelaku bisnis digital yang masih terus mempercayakan media televisi sebagai media promosi terhandal di pasar Indonesia.
Sebagai informasi tambahan, performa OLX secara global juga mengalami kondisi yang positif. Hari ini, jaringan situs classified ads yang telah menginjakkan usahanya di 40 negara di seluruh dunia tersebut mengumumkan, bahwa platform OLX telah menembus angka 200 juta pengguna aktif. Hal itu sontak bisa menempatkan jaringan OLX sebagai platform marketplace C2C terbesar di dunia.