Indonesia adalah pasar yang potensial bagi layanan e-commerce, namun masih terkendala dengan para pelaku UKM yang masih minim pengetahuan tentang teknologi. Startup Indonesia asal Batam bernama Olsera melihat ini sebagai peluang dan melakukan pendekatan dengan menawarkan solusi layanan manajemen terpadu berbasis teknologi untuk UKM. Setidaknya ada tiga layanan utama yang dimiliki Olsera, mulai dari Point of Sale (POS), Online Store, hingga Mobile Apps untuk Android dan iOS.
Co-Founder Olsera Novendy (Vendy) Chen mengatakan, “Kami menamakannya [Olsera] sebagai solusi manajemen terpadu [berbasis teknologi] untuk berjualan di toko [lewat POS], [membangun] toko online, dan [membangun] aplikasi mobile.”
“Ini adalah pembunuh rasa sakit yang nyata bagi mereka yang tidak ingin menderita untuk [mengelola] item, saham atau persediaan, dan laporan manajemen yang berbeda ketika mereka menjalankan bisnisnya di toko [offline] dan online,” tambah Vendy menjelaskan.
Di awal kehadirannya, Olsera sebenarnya lebih fokus pada layanan toko online dan POS berbasis cloud yang memungkinkan semua data transaksi toko akan tersimpan dalam manajemen penyimpanan cloud Olsera. Namun seiring dengan pergeseran tren yang berkembang dari desktop ke mobile, Olsera juga mulai merambah masuk ke dunia mobile untuk melengkapi ekosistemnya.
Vendy sendiri menekankan bahwa ada lima poin yang membuat Olsera berbeda dengan layanan sejenis. Mulai dari solusi POS yang nyaman dan mudah digunakan, kekayaan fitur dan layanan, ekosistem POS yang lengkap, kemitraan dengan UKM, dan terakhir dari sisi harga yang diklaim Vendy terjangkau.
Vendy mengatakan, “Ekosistem POS [Olsera] lengkap. Tidak hanya berjalan di Android dan iOS, kami membawa program POS untuk OS Windows juga [versi 7 ke atas]. Hal ini memungkinkan UKM untuk secara bebas memilih perangkat tanpa perlu berinvestasi lagi. […]Terakhir, nilai uang. Dengan harga yang sangat terjangkau untuk berlangganan, dimulai dengan 98K rupiah per bulan.”
Untuk layanan Cloud POS dan Toko Online harga yang ditawarkan memang tak jauh berbeda, yakni Rp 98.000 per bulan untuk satu tahun berlangganan. Sedangkan untuk layanan aplikasi mobile Android dan iOS, harga yang ditawarkan adalah Rp 375.000 per bulan untuk satu tahun berlangganan.
Rencana Olsera di tahun 2016
Sudah bukan rahasia lagi bila potensi yang dimiliki Indonesia di industri e-commerce sangat menggiurkan, namun sayangnya masih belum bisa digarap dengan optimal. Salah satu kendalanya adalah masih rendahnya pengetahun akan sistem berbasis teknologi yang dapat membantu berjalannya bisnis. Kalaupun ada, biasanya selalu datang dengan harga yang tidak terjangkau bagi pelaku UKM yang ingin masuk ke ranah online.
Masalah ini yang coba dipecahkan oleh Olsera melalu pendekatan layanan POS berbasis cloud dengan pembuatan toko online. Mimpi ini dimulai sejak 2014 dan mulai di uji beta dengan pelanggan yang berbeda-beda di awal tahun 2015. Mulai dari Café, Restoran, Ritel, Wholesale, hingga jasa pengiriman.
Hasilnya, sejak semester kedua 2015 hingga Januari 2016, Olsera mengklaim telah memiliki lebih dari 400 toko aktif yang menggunakan layanannya dengan lebih dari 200 adalah pengguna berbayar. Dalam waktu dekat, Olsera juga berencana untuk meluncurkan mPOS payment service, memiliki 500 pelanggan di tahun 2016 dan terbuka dengan kesempatan untuk mendapatkan investasi.
Vendy mengungkapkan, “Kami [akan] meluncurkan layanan pembayaran mPOS dalam satu bulan mendatang [dan] menargetkan untuk mencapai 500 subscription di tahun 2016. Kami juga menyambut investasi, meskipun kami percaya diri menargetkan untuk menjalankan bisnis secara stabil dengan atau tanpa injeksi dana.”
“[Saat ini] Kami bermitra dengan Veritrans untuk pembayaran terintegrasi secara online (website dan M-aplikasi). Bulan Februari 2016 ini juga, kami akan menandatangani perjanjian dengan salah satu bank lokal untuk peluncuran layanan pembayaran mPOS. Hal ini akan memungkinkan verifikasi otomatis perangkat mobile dan mesin EDC dengan Olsera POS,” tandasnya.
Layanan POS sendiri di Indonesia sudah bukan barang baru lagi, namun adopsinya memang belum meluas. Selain Olsera, masih ada Pawoon dan Moka yang menawarakan layanan tak jauh berbeda.