Menggerakkan karakter dalam VR hanya dengan lirikan mata mungkin terdengar seperti potongan adegan dalam film fiksi ilmiah, namun nyatanya ada beberapa startup yang memang mendedikasikan waktunya untuk membuat impian tersebut menjadi kenyataan. Salah satunya adalah The Eye Tribe, dan mereka baru saja diakuisisi oleh Oculus.
Akuisisi ini pun membuat kita berasumsi bahwa Oculus Rift generasi berikutnya akan dibekali oleh teknologi eye-tracking rancangan The Eye Tribe. Meski sejauh ini tidak ada pernyataan resmi dari kedua pihak terkait hal ini, bisa dipastikan ini merupakan salah satu bagian dari visi ke depan mereka.
Tidak berlebihan jika saya berpendapat bahwa masa depan Rift banyak bergantung pada teknologi rancangan The Eye Tribe. Pasalnya, selain eye-tracking, mereka juga mengembangkan teknologi yang dikenal dengan istilah foveated rendering.
Foveated rendering ini memungkinkan perangkat virtual reality untuk me-render grafik secara sempurna hanya pada bagian yang dilihat oleh pengguna. Ini berbeda dari yang diterapkan sekarang, dimana grafik konten harus di-render 360 derajat, yang berujung pada besarnya resource yang dibutuhkan, dimana pengguna Rift wajib memiliki PC berspesifikasi kelas atas.
The Eye Tribe berawal dari sebuah proyek riset di IT University of Copenhagen pada tahun 2009. Tracker yang mereka buat diklaim jauh lebih terjangkau dari perangkat serupa buatan kompetitornya. Ya, terlepas dari canggih dan kompleksnya teknologi yang mereka garap, The Eye Tribe masih punya sejumlah rival di bidang yang mereka tekuni ini.
Salah satunya adalah Eyefluence yang belum lama ini diakuisisi oleh Google. Ini semakin membuktikan betapa besarnya peran teknologi eye-tracking di ranah virtual reality.
Sumber: TechCrunch.