Ketertarikan para raksasa teknologi terhadap driverless car meningkat beberapa tahun ke belakang. Mungkin terpicu oleh Google, kita tahu Baidu menggandeng BWM untuk menggarap mobil tanpa pengemudi. Dan di CES 2016, Nvidia juga menyingkap supercomputer Drive PX 2. Dan bidang ini jadi kian menarik setelah kedua perusahaan itu memutuskan buat berkolaborasi.
Strategi kerja sama tersebut diumumkan CEO Baidu Robin Li dan CEO Nvidia Jen-Hsun Huang dalam acara Baidu World Conference di Beijing minggu lalu. Masing-masing perusahaan akan saling berbagi apa yang mereka miliki. Baidu belum lama ini memperoleh izin untuk menguji mobil self-driving mereka di Kalifornia, sedangkan Nvidia bertanggung jawab menyediakan platform komputer untuk mengembangkan mapping HD, sistem kendali dan parkir otomatis.
Lewat langkah ini, Nvidia dan Baidu berharap agar semua aspek di driverless car dapat terpenuhi, misalnya sistem cloud, perakitan kendaraan, sampai kecerdasan buatan. AI sendiri bukanlah hal baru bagi kedua perusahaan itu, dan Baidu bahkan boleh berbangga dengan karena chief scientist-nya, Andrew Ng, sempat membuat terobosan di ranah AI dan memicu kelahiran ratusan startup.
Pertama-tama, mereka mencoba menjawab sejumlah tantangan besar di AI, salah satunya ialah menciptakan mesin yang pintar. Tentu saja, misi utama Nvidia dan Baidu adalah membuat mobil tersebut aman, baik untuk penumpang serta orang-orang di sekitarnya – mampu meminimalisir bahaya dan jumlah korban ketika kecelakaan tidak dapat dihindari. Selanjutnya, produsen harus memastikan kendaraan bisa dimanfaatkan oleh semua orang.
Berdasarkan informasi yang ditulis oleh Fortune, platform kreasi Baidu dan Nvidia itu akan diimplementasikan sebagai layanan taksi di Tiongkok. Mereka juga mempersilakan siapapun untuk menggunakannya karena kedua kreatornya mengusung konsep open platform, memungkinkan perusahaan-perusahaan lain menerapkan teknologi tersebut di kendaraan self-driving mereka.
Arsitektur mobil self-driving Nvidia sendiri terdiri atas tiga komponen utama: pertama adalah supercomputer Drive PX (Drive PX 2-nya disiapkan untuk Roborace Championship, sudah diadopsi oleh Volvo), berfungsi buat memproses data yang masuk dari rangkaian sensor serta kamera; kedua ialah sistem operasi berbasis algoritma; dan terakhir adalah sistem map 3D beresolusi HD berbasis cloud.
Baidu sendiri sudah menyelesaikan uji coba kendaraan otomatis mereka sejauh 30-kilometer, dan berencana mengenalkannya di10 kota di China. Selanjutnya, Baidu memiliki keinginan untuk melakukan produksi massal lima tahun lagi.
Sumber: Nvidia.