Dua tahun terakhir ini bezel layar seakan menjadi musuh terbesar para produsen sekaligus konsumen smartphone. Tren ini pada akhirnya menimbulkan masalah baru: di mana sebaiknya kamera selfie ditempatkan? Di notch? Di atas dengan model pop-up? Atau sekalian saja tanpa kamera selfie sama sekali?
Cara yang terakhir ini nyaris mustahil diterapkan, sebab kita tahu fungsi kamera depan bukan sebatas untuk mengambil selfie saja, melainkan juga untuk video calling. Namun fakta tersebut rupanya tidak mencegah produsen smartphone mencoba menghilangkan kamera depan sepenuhnya demi mewujudkan ponsel tanpa bezel yang sebenarnya.
Produsen yang saya maksud adalah Nubia, yang memulai kiprahnya sebagai sub-brand ZTE di tahun 2012. Mereka baru saja memasarkan Nubia Z20, smartphone flagship dengan layar masif dan tanpa satu pun kamera yang menghadap ke depan. Sebagai gantinya, Nubia justru menambatkan sebuah layar ekstra pada panel belakang Z20.
Kenapa harus ada layar kedua tersebut? Supaya pengguna dapat mengambil selfie atau melakukan panggilan video menggunakan kamera belakangnya. Selain itu, layar belakangnya ini juga bisa berfungsi sebagai always-on display, menampilkan sejumlah informasi seperti jam atau notifikasi selagi perangkat Anda tengkurapkan di atas meja.
Saat layar belakangnya mati, punggung Z20 kelihatan seperti ponsel lain yang hanya memiliki layar di sebelah depan. Meski sama-sama menggunakan panel AMOLED, ukuran dan resolusi layar belakangnya ini lebih kecil ketimbang yang di depan; 5,1 inci HD dibanding 6,42 inci full-HD pada layar utamanya.
Seperti yang bisa Anda lihat, layar depannya cuma menyisakan segaris bezel di atas dan bawah, dengan bagian samping kiri dan kanan yang melengkung mengikuti kontur bodi. Tidak ada sensor sidik jari di balik layarnya, Nubia justru mengintegrasikannya dengan tombol power di sebelah kanan.
Duduk di atas layar belakangnya adalah trio kamera dengan konfigurasi sebagai berikut: 48 megapixel (Sony IMX586) f/1.7 OIS, ultra-wide (122°) 16 megapixel f/2.2, telephoto (3x optical zoom) 8 megapixel f/2.4. Nubia bilang Z20 mampu merekam video 8K, tapi dalam kecepatan 15 fps saja, sehingga menurut saya hasilnya kurang layak ditonton ketimbang yang direkam dalam resolusi 4K 30 fps.
Urusan spesifikasi, Z20 mengandalkan chipset Qualcomm Snapdragon 855 Plus, sama seperti ponsel flagship terkini lainnya. RAM-nya berkapasitas 8 GB, sedangkan storage internalnya 128 GB. Baterainya cukup besar dengan kapasitas 4.000 mAh, lengkap dengan dukungan fast charging 27 W yang diklaim bisa terisi penuh dalam waktu kurang dari 100 menit.
Nubia Z20 saat ini sudah dipasarkan seharga $549. Indonesia rupanya termasuk salah satu negara pertama yang kebagian jatah penjualannya, meski harganya di pasar lokal masih belum diketahui. Pilihan warnanya sendiri ada dua, akan tetapi yang baru tersedia untuk sekarang hanya yang warna hitam.
Sumber: Android Police dan Nubia.