Dark
Light

Nuansa Digital di Keraton Kasepuhan Cirebon

1 min read
January 6, 2015

Royal Residence / Royal Kasepuhan Cirebon

Penerapan digitalisasi nampaknya tidak hanya digagas dari kalangan instansi-instansi di ibukota saja. Keraton Kasepuhan Cirebon dikabarkan siap mengadopsi konsep e-ticketing guna meninggalkan cara konvensional dari penggunaan tiket kertas di kawasan keraton. Proyek ini terealisasi atas kerja sama Kementerian Pariwisata dan Pacific Asia Travel Association (PATA).

Diberitakan pertama kali oleh Kompas kemarin (5/1), pengunjung nantinya tidak hanya sekadar masuk dan keluar kawasan keraton, namun juga lebih terdata profilnya yang tersimpan dalam basis data sehingga dinilai lebih efektif dan efisien. Cara menarik ini tentunya dapat dimanfaatkan seperti melihat perilaku dari jangkauan umur, gender, dan usia pengunjung yang datang. Dengan memanfaatkan data mining, seharusnya pihak keraton bisa meluncurkan promo-promo maupun ajakan untuk mengenal kebudayaan dengan lebih tersegmentasi.

Tidak hanya sistem eticketing, revolusi sistem ini juga dibarengi promosi digital berupa website dan situs e-commerceRoyal Kasepuhan Cirebon”. Melalui halaman tersebut, calon pengunjung tidak hanya dapat memesan tiket masuk, tetapi juga disuguhkan dengan informasi dan galeri foto yang cukup lengkap. Keraton Kasepuhan Cirebon juga menyediakan Wi-Fi di seluruh area, berkat kerja samanya dengan Telkom Indonesia.

E-ticketing merupakan bentuk pembaruan di bidang teknologi yang akan diberlakukan di kawasan-kawasan wisata. Keraton Kasepuhan menjadi salah satunya dan menjadi keraton pertama yang memberlakukan sistem ini atas kerja sama dengan Kementerian Pariwisata dan Pacific Asia Travel Association (PATA) Indonesia. Ini juga menunjukkan bahwa cagar budaya tak boleh alergi dengan teknologi,” ujar Sultan Sepuh XIV PRA Arief Natadiningrat, mengutip pemberitaan dari Kompas.

Proyek ini sendiri belum secara resmi diluncurkan, namun kabarnya akan segera diperkenalkan berbarengan dengan website dan situs e-commerce sebelum penghujung bulan Januari 2015 ini. Sebelumnya, e-ticketing ini telah melalui tahap uji coba selama tiga bulan belakangan ini dengan harga tiket sebesar Rp 15.000. Ke depannya konsep serupa akan diimplementasikan pada kawasan keraton di seluruh penjuru nusantara untuk mempermudah kegiatan wisata budaya, terutam bagi kaum muda.

“Salah satu promosi yang lebih mudah dijangkau ialah promosi digital. Saat ini eranya digital dan karena kebanyakan pengguna digital anak muda, kami harap endorsement promosi digital dapat dilakukan oleh 80 persen anak-anak muda. Nantinya, mereka diharapkan dapat mempengaruhi dan meyakinkan banyak orang untuk tertarik dengan budaya Indonesia. Saya yakin anak muda dapat mempengaruhi orang banyak, tak hanya kalangannya saja tapi juga orang tua,” kata Sultan Sepuh XIV PRA Arief Natadiningrat.

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Previous Story

Indonesian Digital Ad Spending Prediction in 2015

Next Story

Aplikasi iOS Pilihan untuk Streaming Musik

Latest from Blog

Don't Miss

Bosbis berharap bisa mengimplementasikan e-ticketing solution di lebih banyak terminal di Indonesia. Bosbis adalah mitra Organda / Pexels

Rencana Layanan Pembelian Tiket Bosbis Tahun Ini

Saat ini hampir semua pembelian tiket transportasi umum bisa dilakukan

KAI Commuter Jabodetabek Adopsi Teknologi Sony FeliCa untuk Permudah Sistem E-Ticketing

Hari ini (3/1) PT. KAI Commuter Jabodetabek (KCJ) mengumumkan kerja