Dark
Light

Nuansa Digital di Keraton Kasepuhan Cirebon

1 min read
January 7, 2015

Penerapan digitalisasi nampaknya tidak hanya digagas dari kalangan instansi-instansi di ibukota saja. Keraton Kasepuhan Cirebon dikabarkan siap mengadopsi konsep e-ticketing guna meninggalkan cara konvensional dari penggunaan tiket kertas di kawasan keraton. Proyek ini terealisasi atas kerja sama Kementerian Pariwisata dan Pacific Asia Travel Association (PATA).

Diberitakan pertama kali oleh Kompas kemarin (5/1), pengunjung nantinya tidak hanya sekadar masuk dan keluar kawasan keraton, namun juga lebih terdata profilnya yang tersimpan dalam basis data sehingga dinilai lebih efektif dan efisien. Cara menarik ini tentunya dapat dimanfaatkan seperti melihat perilaku dari jangkauan umur, gender, dan usia pengunjung yang datang. Dengan memanfaatkan data mining, seharusnya pihak keraton bisa meluncurkan promo-promo maupun ajakan untuk mengenal kebudayaan dengan lebih tersegmentasi.

Tidak hanya sistem eticketing, revolusi sistem ini juga dibarengi promosi digital berupa website dan situs e-commerceRoyal Kasepuhan Cirebon”. Melalui halaman tersebut, calon pengunjung tidak hanya dapat memesan tiket masuk, tetapi juga disuguhkan dengan informasi dan galeri foto yang cukup lengkap. Keraton Kasepuhan Cirebon juga menyediakan Wi-Fi di seluruh area, berkat kerja samanya dengan Telkom Indonesia.

E-ticketing merupakan bentuk pembaruan di bidang teknologi yang akan diberlakukan di kawasan-kawasan wisata. Keraton Kasepuhan menjadi salah satunya dan menjadi keraton pertama yang memberlakukan sistem ini atas kerja sama dengan Kementerian Pariwisata dan Pacific Asia Travel Association (PATA) Indonesia. Ini juga menunjukkan bahwa cagar budaya tak boleh alergi dengan teknologi,” ujar Sultan Sepuh XIV PRA Arief Natadiningrat, mengutip pemberitaan dari Kompas.

Proyek ini sendiri belum secara resmi diluncurkan, namun kabarnya akan segera diperkenalkan berbarengan dengan website dan situs e-commerce sebelum penghujung bulan Januari 2015 ini. Sebelumnya, e-ticketing ini telah melalui tahap uji coba selama tiga bulan belakangan ini dengan harga tiket sebesar Rp 15.000. Ke depannya konsep serupa akan diimplementasikan pada kawasan keraton di seluruh penjuru nusantara untuk mempermudah kegiatan wisata budaya, terutam bagi kaum muda.

“Salah satu promosi yang lebih mudah dijangkau ialah promosi digital. Saat ini eranya digital dan karena kebanyakan pengguna digital anak muda, kami harap endorsement promosi digital dapat dilakukan oleh 80 persen anak-anak muda. Nantinya, mereka diharapkan dapat mempengaruhi dan meyakinkan banyak orang untuk tertarik dengan budaya Indonesia. Saya yakin anak muda dapat mempengaruhi orang banyak, tak hanya kalangannya saja tapi juga orang tua,” kata Sultan Sepuh XIV PRA Arief Natadiningrat.

Artikel sindikasi ini pertama kali dimuat di DailySocial dan ditulis oleh Michael Erlangga. 

Previous Story

Prediksi Tren Teknologi Tahun 2015 Versi JWT Intelligence

Next Story

Layanan Ojek Profesional Go-Jek Luncurkan Aplikasi Mobile

Latest from Blog

Don't Miss

Tiket.com Confirms the Unicorn Status, Considering IPO through SPAC on the NYSE

Tiket.com is exploring the potential to go public on the
Pihak Tiket.com kepada DailySocial memberikan konfirmasi status unicorn dan rencana "go public"

Tiket.com Konfirmasi Sandang Status Unicorn, Jajaki Potensi Melantai di Bursa New York (UPDATED)

Menurut pemberitaan Bloomberg, Tiket.com dikabarkan menjajaki potensi go public di