Berawal dari layanan nebeng untuk mahasiswa yang melakukan perjalanan Jakarta-Bandung, Noompang berusaha lebih mendalami potensi bisnisnya. Saat ini mereka menjalankan layanan car-pooling dan food delivery antarkota yang memungkinkan pengguna mengoptimalkan kursi dan bagasi kosong.
“Kami resmi beroperasi bulan Juni 2018. Saat ini kami melayani area Jabodetabek, Bandung, dan Jatinagor dengan lebih dari 10 ribu pengguna terdaftar. Untuk food delivery kami juga sudah aktif di daerah tersebut,” jelas CMO Noompang Afra Sausan.
Konsep tumpangan yang diusung Noompang serupa dengan Ompreng, Tebengan, bahkan GrabHitch.
Noompang didirikan Mirsa Sadikin, Dafi Adinegoro, dan Valdi Rachman. Ketiganya bersama tim didukung oleh pendanaan tahap awal dari salah satu akselerator startup di Indonesia. Ide awalnya mereka berusaha menawarkan layanan yang berpeluang mengubah kursi dan bagasi kosong menjadi sesuatu yang menguntungkan.
“Selama Noompang beroperasi, kami menerima feedback positif dari pengguna. Banyak permintaan dari pengguna untuk memperluas pasar kami agar mereka mendapatkan teman yang searah lebih besar lagi. Mereka juga memiliki kebutuhan untuk mengurangi biaya transportasi sehari-hari mereka. Layanan Noompang Intercity Food Delivery juga diharapkan dapat membantu pengemudi kami dalam mengurangi biaya transportasi melalui bagasi kosong mereka yang diisi dengan makanan dari luar kota,” imbuh Afra.
Menjaga kepercayaan pengguna
Untuk saat ini Noompang memiliki beberapa fitur yang bisa dimanfaatkan pengguna, seperti “Group Chat” untuk berkomunikasi antara pengemudi dan penumpang, fitur “Rutin” untuk mengetahui jadwal rutin perjalanan, fitur “Verifikasi Indentitas” untuk menjaga dan meningkatkan keamanan (verifikasi menggunakan identitas diri seperti SIM dan KTP) dan fitur “Rate and Review” untuk memberikan komentar dan penilaian untuk perjalanan yang mereka tempuh.
Noompang paham betul layanannya bisa tumbuh dan berkembang berkat kepercayaan dari pengguna yang harus dijaga. Usaha yang ditempuh antara lain, setiap pengemudi dan penumpang diwajibkan untuk mengunggah data diri masing-masing untuk diverifikasi oleh tim Noompang.
Untuk memastikan pengemudi dan penumpang aman sampai tujuan, mereka dimungkinkan untuk melakukan background checking masing-masing hingga ulasan profil dari pengguna lain.
“Membangun kepercayaan pengguna saat ini adalah prioritas kami. Kami banyak melakukan inisiatif, berupa fitur yang ada di dalam aplikasi sampai di luar aplikasi, seperti memberikan edukasi megnenai penggunaan Noompang yang baik dan benar kepada pengemudi dan penumpang,” jelas Afra.
Untuk tahun ini Noompang akan fokus pada area yang sudah dilayani sambil terus berusaha untuk menyediakan rute baru dan produk baru. Salah satunya adalah menyempurnakan produk food delivery dengan harapan menghilangkan batasan untuk mencicipi kuliner nusantara.