Nokia Butuh Rekanan Tajir untuk Kembali Garap Bisnis Ponsel

Meskipun Nokia sudah menyatakan “menyerah” berkecimpung di bisnis ponsel, namun masih banyak orang yang bertanya-tanya kapan mereka akan kembali ke bisnis yang pernah membesarkan namanya tersebut. Spekulasi pun bermunculan di sana-sini, mengatakan bahwa Nokia memang akan kembali.

Jawaban resmi akhirnya datang dari pihak Nokia langsung, diwakili oleh Robert Morlino yang dipublikasikan di situs Nokia baru-baru ini.

Dalam pernyataan tertulisnya, Nokia mengakui bisnis mobile sangat kompleks, ada banyak elemen yang harus dikuasai dengan baik antara lain pabrik perakitan, penjualan, pemasaran dan layanan pelanggan. Dan mereka jelas telah menyerah kala memutuskan menjual divisi mobile dan layanannya ke Microsoft tahun lalu.

Info Menarik: Tablet Android Nokia N1 Segera Hadir di Indonesia?

Nokia juga mengatakan bahwa mereka berkeinginan dan mau untuk kembali ke industri mobile, namun dengan konsep baru dimana mereka hanya akan fokus ke desain dan teknologi. Sementara elemen lainnya diserahkan ke perusahaan rekanan yang mampu memikul bertanggung jawab atas semua elemen pendukung mulai dari pabrik, penjualan, pemasaran hingga layanan pelanggan.

Itu artinya, jika kemudian ada ponsel Nokia yang diluncurkan. Maka itu menggunakan pengembangan yang serupa dengan tablet mereka, Nokia N1 dimana Foxconn bertanggung jawab atas pembuatan di bawah lisensi Nokia.

Sementara itu, karena Nokia masih terikat perjanjian dengan Microsoft. Mereka baru bisa kembali memasuki industri mobile khususnya ponsel pada kuartal keempat tahun 2016. Sembari menunggu perusahaan yang bersedia bergabung, Nokia punya waktu yang panjang untuk memikirkan rancangan ponsel barunya.

Semoga Anda fans berat Nokia cukup sabar menunggu untuk melihat lagi ponsel buatan Nokia.

Sumber berita PhoneArena dan gambar header Hadrian/Shutterstock.