Upaya Microsoft dan Nokia untuk merealisasikan kesepakatan akuisisi tampaknya kembali menunjukkan titik cerah setelah baru-baru ini otoritas Cina ‘melunak’ dan bersedia untuk memberikan lampu hijau kepada keduanya.
Dengan keputusan ini maka hilang sudah satu batu sandungan yang menghalangi proses penyelesaian akhir akuisisi keduanya setelah pada September lalu Nokia sepakat untuk menjual divisi perangkat dan layanan kepada Microsoft dengan rincian 3.79 miliar euro ($4.99 miliar) untuk semua bisnis perangkat dan layanan Nokia (bisnis ponsel Nokia) dan 1.65 miliar euro ($2.18 miliar) untuk paten yang dimiliki Nokia serta lisensi layanan peta. Totalnya, Microsoft harus menggelontorkan uang sebesar $7.2 miliar kepada Nokia.
Info Menarik: Promo Nokia X Digelar di Central Park Mall – Jakarta
Sebelum izin dari otoritas Cina ini turun, kesepakatan Nokia dan Microsoft menuai banyak protes yang mengakibatkan proses akhir akuisisi harus mundur dari jadwal yang ditentukan. Batu sandungan pertama datang dari Korea Electronics Association (KEA) dengan melancarkan upaya petisi untuk menggagalkan rencana Microsoft.
KEA merasa khawatir akuisisi tersebut akan menimbulkan praktek bisnis yang tak adil. Nokia akan terlalu berkuasa atas paten yang dimiliki karena tidak lagi melakukan cross-license dengan pabrikan lain setelah tidak lagi membuat ponsel sehingga dikhawatirkan muncul tuntutan permintaan royalti paten tanpa adanya batasan.
Tahun lalu sejumlah ratusan karyawan di Cina berkumpul di pabrik Nokia dan memprotes rencana penjualan tersebut, ditambah dengan ‘perlawanan’ di India yang mempersoalkan kewajiban pajak Nokia.
Info Menarik: Galaxy Ace Style dari Samsung Hadir dengan KitKat, Menyasar Segmen Anak Muda
Dengan turunnya persetujuan dari otoritas Cina ini pihak Nokia dan Microsoft sama-sama yakin proses penyelesaian akhir akuisisi dapat terlaksana di akhir bulan ini. Belum diketahui secara pasti apakah dibutuhkan persetujuan dari otoritas lainnya untuk membuat niatan Microsoft sepenuhnya menjadi kenyataan.
Sejauh ini, batu sandungan terbesar sudah berhasil dilompati. Apakah ini berarti divisi perangkat Nokia bisa segera menjadi milik Microsoft? Kita tunggu saja perkembangan selanjutnya, paling tidak hingga akhir bulan April.