Dark
Light

Nokia Asia Tenggara Tawarkan Ponsel Lumia untuk Lebih Banyak Pengembang Indonesia

1 min read
February 10, 2012

Di tengah kegembiraan acara yang memecahkan rekor Windows Phone hackathon selama akhir pekan di Bandung kemarin, ada satu berita yang mungkin tidak diperhatikan oleh beberapa orang. Kami sebenarnya menuliskan berita ini di artikel rekap tentang acara tersebut, namun setelah mendapatkan beberapa detail lain, berita ini kami pikir layak untuk dijadikan artikel tersendiri.

Pada akhir acara Nokia Lumia Developer Day di Bandung hari Minggu kemarin, Narenda Wicaksono, Developer Outreach Manager untuk Nokia Asia Tenggara melemparkan tantangan bagi para pengembang aplikasi mobile di seluruh Indonesia. Tantangan ini berupa Lumia Apps Challenge yang membuka kesempatan bagi para pengembang yang tidak menghadiri acara developer day kemarin untuk ikut berpartisipasi dan mencoba peruntungan mendapatkan Nokia Lumia 710.

Sebagai persyaratannya, pengembang dipersilahkan untuk membuat sebuah prototipe aplikasi menggunakan SDK Windows Phone, kemudian mendaftarkan diri dan mempublikasikan deskripsi dan screenshot dari aplikasi tersebut di situs Nokia Indonesia Community (Nice.co.id) sebelum tanggal 31 Maret.

Bagi para pengembang yang aplikasinya telah disetujui, Nokia akan mengirimkan sebuah Lumia 710 untuk pengembangan aplikasi lebih lanjut. Kemudian dalam kurun waktu 30 hari, aplikasi tersebut harus dipublikasikan di Windows Phone Marketplace. Bagi mereka yang berhasil menempatkan 3 aplikasi di Marketplace sebelum tanggal 30 juni 2012 bisa menyimpan ponsel yang sebelumnya dipinjamkan, dengan kata lain ponsel menjadi milik pribadi. Sedangkan bagi mereka yang tidak bisa memenuhinya harus mengembalikan ponsel yang telah dipinjamkan.

Aplikasi yang dibuat bisa apa saja, yang penting orisinal, unik dan tidak tersedia di platform lain, memiliki citarasa lokal dan memaksimalkan Windows Phone API.

Mengapa Nokia melakukan hal ini? Mereka menyadari bahwa berbicara tentang smartphone berarti berbicara tentang aplikasi. Mungkin Nokia dalam hal ini agak sedikit terlambat namun mereka mencoba berusaha maksimal untuk mengejar ketinggalan itu. Komunitas pengembang Nokia di Indonesia adalah salah satu dari yang terbesar dan paling antusias, hal ini bisa terlihat pada acara Nokia Lumia Developer Day di Bandung beberapa hari yang lalu, yang dihadiri sekitar 1000 pengembang walaupun acara ini sebenarnya ‘hanya’ diperuntukkan bagi 800 pengembang.

Ketika berbicara tentang ekosistem mobile, bukan tentang berapa jumlah aplikasi yang ada tetapi aplikasi apa saja yang tersedia, terutama aplikasi yang masuk dalam kategori ‘killer apps’.

Tentunya, berbagai aplikasi di Windows Phone tidak terbatas hanya pada ponsel Nokia saja tetapi apa yang dilakukan Nokia dengan mengajak para pengembang adalah upaya Nokia untuk menjamin para konsumen agar mereka memiliki lebih banyak alasan untuk membeli ponsel Lumia dibandingkan dengan ponsel lain.

Meskipun perangkat Windows Phone telah tersedia dari berbagai vendor seperti HTC dan Samsung, namun tidak ada diantara mereka yang mendorong promosi dari perangkat mereka sendiri, yang berarti pada tahap ini, Windows Phone akan diasosiasikan secara kuat dengan ponsel Lumia.

Previous Story

Yahoo! Indonesia Jalin Rekanan Eksklusif dengan Big Mobile

Next Story

Rocket Internet to bring Pinterest Clone Pinspire to Asian Market

Latest from Blog

Don't Miss

Game Lokal Lokapala Ekspansi ke Asia Tenggara

Anda tentu sudah mengetahui tentang game mobile bernama Lokapala, bukan? Game dengan
Nokia-G22-6

Bermitra dengan iFixit, HMD Global Bikin Nokia G22 yang Bisa Diperbaiki Dalam Hitungan Menit

HMD Global memeriahkan acara teknologi tahunan Mobile World Congress (MWC)