Siapa yang mengira tahun 2017 ini adalah tahun dimana kita mulai menyebut nama Nokia lagi saat tengah membicarakan smartphone? Nokia 6 memang bukan termasuk kelas flagship dan sejauh ini baru akan tersedia di Tiongkok saja, namun eksekusi apik yang dilakukan HMD Global bisa jadi indikator positif terkait masa depan Nokia.
Secara estetika, Nokia 6 mengusung desain premium yang sepintas kelihatan seperti kombinasi antara iPhone 7 dan Samsung Galaxy S7 Edge dari depan. Tebal bodinya cuma 7,85 mm, tapi di saat yang sama masih menyimpan kamera 16 megapixel dengan sistem phase-detection autofocus (PDAF) serta baterai berkapasitas 3.000 mAh.
Fitur lain yang mungkin luput dari perhatian publik adalah integrasi sensor sidik jari pada tombol Home-nya di depan, sekali lagi mengacu pada desain Galaxy S7. Unik juga untuk ponsel kelas menengah adalah speaker stereo yang mendukung teknologi Dolby Atmos.
HMD memang bisa saja menyematkan komponen-komponen kelas flagship pada bodi premium Nokia 6 sekarang, tapi mungkin impian tersebut baru akan terwujud nanti saat brand Nokia sudah mulai kembali mencuri perhatian industri smartphone.
Saya pribadi cukup optimis dengan masa depan Nokia di tangan HMD Global, karena kalau untuk ponsel kelas menengah saja mereka sudah bisa merancang desain yang premium, pastinya tradisi ini akan terus dilanjutkan pada kelas flagship nanti. Di titik itu, saya yakin Nokia bakal mendapat tempat di industri smartphone, meski mungkin sulit untuk mengejar ketertinggalannya dari brand macam Apple atau Samsung.
Selagi menanti kiprah lebih lanjut Nokia bersama HMD Global, mari menilik Nokia 6 dari segala sisi lewat sejumlah video hands-on yang saya kumpulkan beserta video promosi resminya berikut ini. Beberapa ada yang berbahasa Tiongkok, tapi setidaknya kita bisa mengenal Nokia 6 secara lebih utuh.
Sumber: HMD Global dan Nokia.