Dark
Light

Nissan Sulap Baterai Milik Mobil Elektrik Generasi Awal Menjadi Portable Battery Pack

1 min read
June 24, 2019

Kita semua tahu baterai ada umurnya, entah itu baterai sekali pakai ataupun baterai rechargeable. Itulah mengapa kita perlu mengganti baterai ponsel setidaknya setiap berapa tahun sekali, dan prinsip yang sama sebenarnya juga berlaku untuk mobil elektrik, meski tentu saja ada perbedaan dari segi waktu maupun aspek lain sejenisnya.

Yang mungkin menjadi pertanyaan, apa yang terjadi ketika baterai mobil elektrik sudah mencapai ‘masa pensiunnya’? Diganti dengan yang baru tentu saja, tapi lalu baterai yang lama dibagaimanakan? Bagi Nissan, baterai-baterai lawas itu harus diberi kesempatan kedua.

Nissan Energy ROAM

Dari pemikiran itu terlahir proyek bernama Nissan Energy ROAM. ROAM pada dasarnya merupakan sebuah portable battery pack yang mengemas sel-sel lithium-ion hasil daur ulang baterai-baterai milik Nissan Leaf generasi pertama yang sudah berumur itu tadi. Inilah yang dimaksud dengan kesempatan kedua.

ROAM sendiri bisa diaplikasikan ke banyak hal. Contoh terbaru yang sedang didemonstrasikan Nissan adalah sebuah prototipe truk es krim bermesin listrik, dan yang mengandalkan ROAM sebagai pemasok energi untuk lemari pendingin maupun beragam perangkat lain di dalam truk tersebut.

Nissan EV ice cream truck

Konsep ini sekaligus bisa menjadi solusi atas kendala regulasi terkait truk es krim. Di beberapa negara, truk es krim dilarang beroperasi lagi karena dicap sebagai sumber polusi. Ini dikarenakan semua perangkat di dalam truk es krim menerima suplai energi dari mesin bensin atau diesel.

Ketika semua itu disulap menjadi energi listrik, maka masalah polusi pun langsung terselesaikan, dan di saat yang sama Nissan tetap bisa memaksimalkan peran baterai-baterai bekas via pengaplikasian Energy ROAM itu tadi.

Nissan Energy ROAM

Secara teknis, truk es krim Nissan e-NV200 ini mengemas baterai 40 kWh untuk menenagai motor elektriknya, di samping sepasang unit ROAM yang mengemas total kapasitas 1,4 kWh. Dalam sekali charge, truk es krim ini bisa menempuh jarak sekitar 200 km. Sebagai bonus, ada panel surya di bagian atap untuk membantu mempercepat proses pengisian ulang baterainya.

Apakah semua upaya ini hanya sebatas untuk membuktikan dan menjawab pertanyaan seputar baterai lawas itu tadi? Ya, tapi di saat yang sama Nissan juga bakal menjadikannya sebagai lahan bisnis baru; mereka berencana memasarkan Energy ROAM secara luas, meski banderol harganya masih belum juga dirincikan.

Sumber: Nissan via SlashGear.

Startupfest 2019 Medan
Previous Story

Geliat Ekosistem Startup Medan dalam Startupfest 2019

Next Story

[Review] BenQ Zowie XL2411P: Monitor 144Hz untuk Bermain Game Esports

Latest from Blog

Don't Miss

Hyundai IONIQ 5 BlueLink Resmi Meluncur di Indonesia

PT Hyundai Motors Indonesia meluncurkan IONIQ 5 yang dilengkapi dengan
Honda e:Technology

Honda Perkenalkan e:Technology, Solusi untuk Wujudkan Visi Eletrifikasi di Indonesia

Para produsen kendaraan bermotor perlahan mulai beralih ke arah kendaraan