Satu hal yang membuat Nintendo tampak tak tersentuh dalam perang console modern adalah visi unik yang mereka gunakan. Namun kini mereka mendapatkan perlawanan baru dari lini lain: mobile. Berbicara pada IGN, Satoru Iwata sang CEO Nintendo keempat memberikan sebuah pandangan berbeda dalam menyikapi kompetisi baru ini.
Iwata mengerti adanya perbedaan antara device-device yang dirancang benar-benar untuk ber-gaming – seperti console game, console handheld hingga Ouya dan Nvidia Shield – dengan perangkat yang dibuat untuk fungsi serbaguna dan multimedia. Menurutnya pasar game akan semakin terbagi-bagi, tetapi itu tidak berarti ‘device pintar’ akan mengalahkan perangkat handheld yang khusus dibuat untuk menikmati videogame.
Iwata menjelaskan, “Saya pikir era dimana gamer hanya menikmati permainan di sistem khusus game telah berakhir. Contohnya saja, saya pikir orang lebih merasa nyaman dan mudah untuk bermain dengan device pintar dibandingkan platform game khusus, mereka bermain game untuk menghabiskan waktu. Dahulu, device gaming handheld juga terkadang memiliki fungsi yang serupa – kini perannya telah tergantikan oleh perangkat pintar.”
Namun dengan pasar yang terbagi ini tampaknya tidak mengubah potensi yang tersimpan di dalam kedua lini. Saat pasar mobile dipenuhi game-game casual dengan target pasar yang casual pula seperti anak-anak, ibu rumah tangga, perempuan karier dan orang-orang yang terlalu sibuk untuk menyalakan (atau membeli) console mereka untuk menikmati game; perangkat yang didedikasikan untuk ber-gaming memiliki konsumen setia mereka sendiri. Dan kita tidak bisa menyingkirkan fakta bahwa masih banyak gamer ‘hardcore‘ di luar sana yang tidak segan-segan mengeluarkan uang demi hobi yang mereka sukai. Hal ini juga membuat pasar gaming yang ‘lebih serius’ ini menjadi lebih matang.
Iwata melanjutkan, “Melihat perkembangan mereka, saya merasa bahwa kami harus memanfaatkan apa yang mobile berikan. Contohnya saja, kami telah memungkinkan pengguna menelusuri layanan jaringan Wii U, Miiverse, dengan perangkat pintar. Dengan dimulainya hal ini, kami berembuk untuk mencari solusi bagaimana memperluas penggunaan device mobile untuk meningkatkan kinerja bisnis platform game khusus. Perangkat pintar telah mengambil peran utama dalam menciptakan ‘buzz‘ bagi para konsumen dalam rentang umur yang berbeda, contohnya Animal Crossing: New Leaf, Monster Hunter 4 atau Pokemon X dan Y.”
“Timeline Twitter yang dipenuhi tweet tentang Monster Hunter dan Pokemon tentu saja sangat membantu menciptakan kesadaran akan produk tersebut, dan kami juga tahu seberapa banyak orang yang menyaksikan Nintendo Direct di perangkat mobile mereka,” kata Iwata, ia menutupnya dengan sebuah kesimpulan: “Bukannya melihat lini mobile sebagai rival, kita seharusnya ‘menggunakan’ mereka untuk meningkatkan bisnis.”
Solusi yang sangat cerdas dari sang CEO Nintendo Satoru Iwata. Untuk Nintendo 3DS sendiri diperkirakan akan terjual lima juta unit di tahun ini.
Via IGN. Gambar header: Nintendo via Shutterstock.