Kejutan datang dari salah satu organisasi esports legendaris asal Swedia Ninjas in Pyjamas yang dilaporkan telah melakukan merger dengan sebuah entitas Tiongkok. Merger ini akan menghasilkan sebuah entitas baru dalam usaha mereka go-public di Amerika Serikat pada akhir tahun ini.
Ninjas in Pyjamas, atau yang sering disingkat NiP, merupakan salah satu organisasi esports terbesar dunia yang dikenal dengan tim Counter-Strike: Global Offensive-nya. Mereka dilaporkan telah teken kontrak dengan entitas Tiongkok bernama ESV5. Entitas tersebut adalah perusahaan patungan milik dua organisasi esports besar Tiongkok, eStar Gaming dan Victory Five.
Pertama dilaporkan oleh Reuters, merger ini akan menghasilkan penghasilan gabungan sebesar RMB400 miliar, atau mendekati angka Rp900 triliun. Mereka juga akan memiliki agenda untuk membentuk perusahaan publik di Amerika Serikat pada akhir tahun ini.
ESV5 adalah perusahaan patungan dari organisasi esports Tiongkok eStar Gaming (ES) dan Victory Five (V5) yang berbasis di Wuhan. KPL Wuhan merupakan home venue dari eStar Gaming sedangkan LPL Shenzhen adalah home venue milik Victory Five.
eStar Gaming berkompetisi di LPL dari 2019-2020. Pada tahun 2020, Nenking Group, pemilik tim Liga Overwatch Guangzhou Charge, mengakuisisi waralaba eStar Gaming LPL dan berganti nama menjadi Ultra Prime (UP).
Seperti yang kita tahu, Tiongkok adalah pasar game terbesar di dunia hingga saat ini, dan rumah bagi perusahaan video game top dunia seperti Tencent dan NetEase. Negara ini memiliki 388 juta penonton esports pada akhir 2020, naik 21,3 persen dari tahun sebelumnya, menurut Niko Partners, sebuah konsultan video game.
Hingga saat ini, kedua belah pihak belum melakukan pengumuman resminya. Namun diperkirakan mereka akan segera mengumumkan merger ini dalam waktu dekat.