Setelah YouTube “membersihkan” situsnya dari konten yang berbau seksual, kini giliran Ning yang menutup sebagian besar akun dengan konten situs dewasa. Ning merupakan penyedia layanan komunitas online dan jejaring sosial yang menerima 2500-3000 konten baru setiap hari.
Ning mengumumkan para pemilik akun berisi konten dewasa untuk menghapus konten tersebut sebelum dihapus paksa oleh pihak Ning, dan pemilik diberi batas waktu hingga 1 Januari. Namun karena beberapa hal, deadline ini diperpanjang hingga 5 Januari, namun beberapa akun yang berisi konten dewasa sudah dikirim peringatan dan langkah-langkah untuk menghapus konten dari Ning.
CEO Gina Bianchini menyatakan hanya ada 1% dari jaringan sosial Ning yang berisi konten dewasa atau sekitar 675.000 konten. Hal ini agak bertolak belakang dengan konsep Ning yang digagas Marc Andreessen (co-founder) yaitu untuk membebaskan pengguna untuk menjadi bebas di Ning. Alasan utama Ning menghapus konten dewasa menurut Gina Bianchini adalah Google. Yap, Google. Ning menggunakan Google sebagai platform pengiklanan di situs mereka, dan Google tidak terlalu “suka” dengan konten dewasa.
Kalau kata orang indonesia, UUD. Ujung-ujungnya duit :p