Melimpah ruahnya jumlah millennial di Tanah Air yang mulai memasuki usia pernikahan, menjadi kue bisnis yang sangat menarik untuk digarap. Setelah Bridestory mengukuhkan dirinya sebagai marketplace pernikahan terbesar di Asia Tenggara, kini hadir Nikah.id dengan semangat ingin menghubungkan vendor lokal dengan calon pengantin.
Layanan ini baru hadir pada Maret 2017 lalu. Secara model bisnis, hampir mirip dengan Bridestory, yakni menghimpun vendor dalam satu platform.
Yang sedikit berbeda, Nikah hanya diperuntukkan untuk pengguna yang sudah terdaftar berlangganan dengan besaran biaya Rp58 ribu per bulannya. Lewat eksklusivitas ini, baik vendor maupun pengguna bisa menghubungi satu sama lain dengan cara yang lebih mudah karena Nikah menghadirkan fitur chat.
“Karena dengan berlangganan berbayar, vendor akan tampil dalam list vendor search list dan komunikasi dengan calon pengantin dapat lebih lancar. Strategi ini menjadi langkah monetisasi kami,” terang Founder Nikah.id Hariawan Bangun Saputra kepada DailySocial.
Lewat platform Nikah, calon pengantin dapat dengan mudah mencari vendor pernikahan berdasarkan lokasi di laman depan Nikah. Misalnya, Bridal di Jakarta, Gedung Pernikahan di Jakarta, Katering di Jakarta, Dekorasi di Jakarta, Fotografi di Bali, dan lain sebagainya.
“Selain itu, kami memberikan kemudahan untuk mencari vendor yang tepat dan kemudahan mengirim pesan kepada mereka untuk berkomunikasi. Sementara dari sisi vendor, ada kesempatan untuk mereka memperkenalkan produk atau layanan kepada pasar yang sesuai.”
Hariawan mengklaim saat ini pihaknya telah menghimpun lebih dari 200 vendor yang bergerak di berbagai sektor pendukung, seperti dari venue, wedding planner, catering, souvenir, fotografer, dan lainnya.
Rencananya, pihak Nikah akan lebih agresif menggandeng vendor pernikahan dari kota kecil untuk bergabung dalam platform. Sementara ini, Nikah baru tersedia untuk situs desktop dan mobile.