Awal tahun 2020, perusahaan riset pasar gaming/esports Newzoo memprediksi nilai industri esports akan mencapai angka 1,1 milliar dollar AS (sekitar Rp15,4 triliun). Kini Newzoo menurunkan prediksi nilai industri esports 2020 jadi hanya 950,3 juta dollar AS saja. Dalam pelaporan ulang yang diterbitkan tanggal 7 Oktober 2020 lalu, Newzoo mengatakan bahwa faktor utama perubahan prediksi tersebut adalah karena pandemi COVID-19.
“Faktor utama yang berkontribusi terhadap revisi prediksi nilai industri esports 2020 adalah karena dampak pandemi COVID-19 yang membuat segala keadaan menjadi tidak pasti. Namun demikian, patut dijadikan perhatian bahwa penonton esports tidak menjadi lebih kecil (tidak ada penurunan permintaan) dan jumlah penyelenggara esports juga tidak berkurang (tidak ada penurunan penawaran). Jadi, perubahan angka yang kami lakukan adalah karena banyaknya event esports tatap muka yang ditunda/dibatalkan pada tahun 2020 ini.” tukas Newzoo dalam laporan yang ditulis oleh Remer Rietkerk.
Tercatat, ini adalah kali ke-3 Newzoo melakukan revisi terhadap prediksi nilai industri esports global. Newzoo mengubah angka prediksi menjadi 1,059 miliar dollar AS pada April 2020, yang lalu direvisi lagi pada bulan Juli 2020 menjadi 973,9 juta dollar AS, sampai akhirnya keluar angka 950,3 juta dollar AS.
Lebih lanjut, laporan Newzoo mengatakan bahwa angka prediksi nilai industri esports 2020 ini dilakukan dengan asumsi tidak akan ada acara esports yang digelar secara offline di sisa tahun 2020. “Penurunan jumlah penonton tatap muka secara alami membuat prediksi kami jadi menurun, terutama dari segi jumlah penjualan tiket acara esports offline. Namun, hal tersebut juga menciptakan efek domino terhadap penjualan merchandise. Jumlah penjualan merchandise juga menurun, dengan asumsi bahwa kebanyakan penggemar secara impulsif akan membeli merchandise esports di dalam turnamen offline, karena terhanyut ke dalam euforia pertandingan.” lanjut Newzoo dalam laporannya.
Maka dari itu prediksi nilai penjualan tiket dan merchandise esports juga menurun dalam laporan Newzoo, dari 76,2 juta dollar AS menjadi 52,5 juta dollar AS.
Mungkin ada benarnya jika kita bicara soal penjualan merchandise yang menurun karena turnamen esports offline yang dibatalkan. Contoh bagaimana turnamen esports offline meningkatkan keinginan penggemar membeli merchandise mungkin bisa dilihat dari kasus EVOS Esports. Pada November 2019 lalu, Yabes Elia Senior Editor Hybrid.co.id melaporkan, bahwa EVOS Esports berhasil raup 150 juta rupiah dari penjualan merchandise dalam gelaran offline M1 dan MPL ID Season 4.
Tanpa kehadiran turnamen offline, maka ada kemungkinan jumlah penjualan tersebut menurun. Apalagi, MPL ID kini tidak lagi diselenggarakan offline, dan MSC 2020 juga diputuskan batal pada bulan Mei 2020 lalu.