Netra, Platform Royalty-Sharing NFT Musik, Resmi Diperkenalkan

Netra menghadirkan NFT yang memungkinan selain musisi, pendengar juga bisa mendapatkan royalti dari streaming

Salah satu tren yang berkembang saat ini di dunia web3, lebih khusus NFT, adalah tentang NFT musik. Dalam perkembangan yang masih terus berlanjut ini hadir platform baru asal Indonesia yang bermain di segmen royalti sharing, namanya Netra. 

Netra pada dasarnya adalah layanan web3 yang memungkinkan pemilik NFT untuk mendapatkan royalti dari streaming lagu musisi yang ada di platform Netra.  Di sisi lain, Netra juga ingin mencoba memberikan dukungan pada musisi dengan memberikan royalti cukup besar dari karya mereka. 

Mengutip dari rilis resmi, dijelaskan bahwa, “Netra adalah platform royalty-sharing NFT musik yang memanfaatkan teknologi blockchain pertama di Asia, dimana para musisi lokal Indonesia maupun internasional dapat menawarkan kepemilikan dan hak royalti atas karya musik mereka dalam bentuk aset digital NFT ke para penggemarnya.”

Saat ini Netra sudah resmi diperkenalkan dan sedang bersiap untuk membuka akses bagi whitelistuntuk bisa membeli NFT mereka. Sebelum akhirnya dibuka untuk publik. Musisi yang sudah siap untuk merilis lagu NFT lewat platform Netra adalah Dewa Budjana. Nantinya pengguna bisa membeli token dari lagu ini untuk bisa menikmati royalti dari hasil pemutaran lagu di berbagai platform streaming tempat lagu diputar.  

Setiap lagu yang didistribusikan oleh Netra nantinya akan dipecah royaltinya, untuk Dewa Budjana, royalti sebesar 50% akan dimiliki oleh artis alias Dewa Budjana sendiri dan 50% lagi akan dipecah untuk didistribusikan ke mereka yang tertarik. Kepemilikan sharing royalty atas streaming lagu ini akan ditandai oleh token dalam bentuk NFT. NFT yang tersedia ada 3 tier, yaitu Gold 0.02% royalti atas streaming, platinum 0.05% dan Legend bisa mendapatkan 0.3% dan bisa juga mendapatkan akses eksklusif dari acara yang diadakan Dewa Budjana. Untuk token yang tersedia secara total adalah 1475 yang dibagi menjadi 100 token Gold dijual seharga 10 Matic, platinum ada 450 token dijual seharga 25 Matic dan Legend ada 25 token dijual seharga 125 Matic. 

Ya, Netra menggunakan Matic yang berjalan di blockchain Polygon, jadi Anda tidak perlu pusing memikirkan gas fee karena di Polygon gas fee tidak akan semahal di ETH layer 1. Netra juga menyebutkan bahwa nantinya NFT ini akan bisa diperjualbelikan di secondary market Opensea. 

Lagu yang didistribusikan oleh Netra tetap harus mendapatkan jumlah putar yang tinggi jika para holderNFT-nya ingin mendapatkan royalti. Ini menjadikan para holder bisa diajak untuk mempromosikan lagu agar banyak didengar. Beberapa streaming yang akan didata pemutarannya antara lain: Spotify, Apple Music, iTunes, Instagram/Facebook, TikTok/Resso, YouTube Music, Amazon, Soundtrack by Twitch, Pandora, Deezer, Tidal, iHeartRadio, ClaroMusica, Saavn, Boomplay, Anghami, KKBox, NetEase, Tencent, Qobuz, Triller (beta), Joox (beta), Kuakmedia (beta), Yandex Music (beta), MediaNet.

Untuk perhitungan royalti sendiri, setiap 6 bulan akan ada mendistribusikan royalti ke wallet yang telah terkoneksi dengan Netra, yang tentunya juga akan menandakan kepemilikan NFT, karena semuanya telah terkoneksi di alamat wallet yang sama. Sedangkan perhitungan royalti dari streaming sendiri mengikuti mekanisme yang ada di platform streaming masing-masing tempat lagu diputar. Mengingat banyak musisi yang mengeluh bahwa penghasilan dari streaming tidak begitu besar alias kecil, kecuali Anda adalah artis populer kelas dunia yang jumlah pemutaran lagunya tinggi sekali, ada kemungkinan nantinya royalti yang Anda terima sebagai holder pun tidak akan terlalu besar angkanya jika hanya berasa dari 1 artis saja. 

Untungnya, Netra sudah mempersiapkan setidaknya 4 artis termasuk Dewa Budjana (yang lain ada Indra Lesmana, Andra Ramadhan dan Lalahuta) yang akan didistribusikan dan masuk platform Netra. Meski demikian, Anda tentunya diharisnya untuk membeli NFT masing-masing musisi jika ingin mendapatkan tambahan royalti atas streaming lagu mereka. Di sisi lain, karena NFT-nya nanti bisa dijual di secondary market, ada kemungkinan holder bisa mendapatkan keuntungan dari sini.

Selain itu, Netra juga tidak akan mengambil potongan dari royalti streaming untuk artis. Kalau dari model Dewa Budjana di atas, 50% dari royalti streaming akan benar-benar masuk ke artis. Tidak ada pemotongan lain misalnya pemotongan untuk label atau distributor.

Disebutkan dalam rilis, Netra juga telah menyiapkan Avatar 3D yang nantinya akan bisa digunakan di Netra Music Metaverse (belum ada info detail akan hal ini namun kemungkinan akan dikembangkan di masa mendatang). 

Dijkutip dari rilis, Setiawan Winarto selaku CEO Netra, "menjelaskan Visi utama Netra adalah untuk menjadi platform dan sebagai partner para musisi untuk memasuki dunia Web3, Blockchain dan Metaverse". Sedangkan Bryan Blanc selaku COO Netra mengatakan, "di awal, Netra mepunyai misi untukmemberi fans kesempatan memiliki legacy abadi dari para musisi yang sebelumnya tidak bisa terjadi tanpa teknologi blockchain".


Cara-cara baru dalam memberikan ruang bagi para kreator yang menggunakan teknologi, bagi saya cukup menarik untuk dicermati. Bagaimana irisan antara teknologi dan berbagai segmen atau industri sudah begitu kabur dan hampir tak berjarak. Web3 dan NFT sebagai perkembangan teknologi bisa memberikan ruang-ruang baru atau setidaknya peningkatan atas ruang yang selama ini ada, untuk bisa memberikan manfaat bagi para kreator. 

Saya sendiri melihat dan terjun secara langsung menjadi kolektor atas NFT art atau seni, dan melihat begitu banyak hidden gems karya seni yang sebelumnya tidak bisa saya dapatkan bukti kepemilikannya. NFT memungkinkan itu dijalankan secara lebih mudah. Tidak perlu hadir di galeri, terkadang tidak perlu modal yang terlalu besar, kita sudah bisa mendukung artis berkarya dan menambah koleksi. Disisi lain, pemilik NFT juga bisa menjual kembali token kepemilikan atas karya di secondary market. 

Beberapa band indie yang sudah masuk ke ranah NFT yang saya tahu antara lain Mocca serta The Sigit. Dua band asal Bandung yang penggemarnya tidak sedikit. Beberapa penyanyi/musisi lain seperti Sheryl Sheinafia, Indra Azis dan juga Randy Danistha sudah terjun ke NFT tetapi bukan merilis musik, melainkan karya seni.

Atas nama riset, saya sudah mendaftar untuk ikut whitelist Netra. Semoga nanti bisa ikut mencoba pengalamannya dan mendapatkan pengetahuan tambahan serta jawaban, apakah NFT bisa membangkitkan industri musik ke masa jayanya?

Untuk info tentang Netra bisa Anda cek di situs resmi. Selalu ingat DYOR alias Do Your Own Research sebelum terjun membeli NFT. 

Informasi tambahan dari situs resmi, ini cara membeli NFT Netra.

  • Install Metamask dan tambahkan network Polygon.
  • Transfer Polygon ke alamat wallet metamask dari crypto exchange seperti Tokocrypto.
  • Hubungkan wallet di website https://netra.live
  • Tekan tombol mint di NFT yang ingin kamu beli.
  • Setelah berhasil membeli, kamu akan dapat klaim royalti musik kamu setelah 3 bulan.
  • Jangan lupa dengarkan lagu NFT-mu di spotify atau media streaming media lainnya, semakin banyak yang mendengar, semakin banyak kamu royalti yang akan kamu dapat.

Anda masih bingung tentang apa itu NFT dan Metaverse? Klik tautan artikel di bawah ini.

Apa itu NFT?

Apa itu metaverse?

*Koreksi: Ada koreksi dilakukan pada artikel awal untuk memperbaiki penjelasan atas layanan Netra (3 Maret 2022).