Melatih konsentrasi itu tidak mudah. Saat tengah mengerjakan sesuatu sehari-harinya, baik yang terkait pekerjaan atau bukan, seringkali konsentrasi kita buyar akibat berbagai macam faktor.
Sebenarnya tidak ada masalah dengan kacaunya konsentrasi seperti ini, namun yang seringkali berujung pada stres adalah ketika hal ini terjadi berulang kali. Untuk itulah kita perlu berlatih konsentrasi. Tujuannya adalah agar kita bisa terus fokus meski banyak pemecah perhatian di sekitar kita.
Membawa prinsip ini, sebuah perangkat wearable bernama Narbis muncul melalui situs Kickstarter. Perangkat ini mengaplikasikan metode neurofeedback untuk melatih otak Anda berkonsentrasi.
Info menarik: Alat Ini Bisa Beri Peringatan Saat Pengemudi Mengantuk
Dari luar, Narbis tampak seperti kacamata biasa. Pada ujung masing-masing gagangnya terdapat sejumlah pin kecil berlapis emas yang merupakan rumah dari sensor untuk memonitor aktivitas otak, demikian pula satu set sensor lainnya yang menjulang untuk ditempatkan di atas batok kepala.
Cara kerjanya sederhana: saat penggunanya tidak fokus, maka sepasang lensa electrochromic milik Narbis akan meredup dan tampak gelap. Sebaliknya, ketika pengguna kembali berkonsentrasi, lensa tersebut akan tampak ‘bersih’.
Konsep yang ditawarkan Narbis ini menarik karena, ketimbang harus menganalisa berbagai data mengenai aktivitas otak kita, kita hanya perlu mengetahui apakah kita sedang fokus atau tidak. Indikatornya cuma dua, dan saya kira anak kecil pun bisa memahaminya.
Info menarik: Tidak Perlu Controller, VR Headset MindLeap Sanggup Membaca Pikiran Anda
Lalu apa manfaat yang bisa diambil dari menggunakan Narbis? Apa nilai positif dari metode neurofeedback? Yang utama tentunya adalah melatih otak Anda untuk berkonsentrasi kapan pun Anda mau, yakni dengan berupaya untuk terus mempertahankan ‘kebeningan’ dari lensa Narbis.
Dari segi ilmiah, meski ada studi yang meragukan metode neurofeedback, namun sejumlah studi lain juga telah membuktikan bahwa metode neurofeedback mampu meningkatkan kemampuan otak dalam menghubungkan satu neuron dengan neuron lainnya. Gampangnya, neurofeedback bisa mendongrak kapasitas otak dalam mengerjakan tugasnya.
Untuk lebih memudahkan proses berlatih dengan metode neurofeedback ini, Narbis juga hadir bersama sebuah Bluetooth armband. Setelah keduanya tersambungkan via kabel, Anda bisa menghubungkan Narbis ke smartphone atau tablet untuk memilih satu dari lima mode latihan yang disediakan.
Mode “Focus” didesain untuk meningkatkan kapasitas belajar dan penyerapan informasi. Mode “Performance” dirancang untuk mengasah bakat-bakat motorik Anda, termasuk halnya keseimbangan dan kecepatan bereaksi.
Mode “Calm” ditujukan agar Anda bisa menghindari stres dengan lebih efektif, sedangkan mode “Mood” diyakini dapat membantu meningkatkan rasa percaya diri Anda. Terakhir, mode “Sleep” dibuat agar pikiran sekaligus tubuh Anda bisa beristirahat dengan lebih optimal.
Info menarik: Samsung Menggabungkan Perangkat Wearable dan Aplikasi Mobile Menjadi Alat Pendeteksi Stroke
Setiap sesi latihan idealnya berlangsung selama 30–45 menit, dan dilakukan paling tidak dua kali seminggu. Pihak pengembangnya mengklaim Anda bisa mulai melihat hasilnya setelah menjalani sekitar 10 sesi. Selagi berlatih, Anda juga bisa memonitor progress melalui aplikasi pendampingnya.
Pada masa kampanyenya ini, Anda bisa melakukan pre-order untuk satu unit Narbis dengan pledge terendah seharga $295 (± Rp 3,9 juta), belum termasuk biaya pengiriman internasional. Para backer diestimasikan sudah bisa menggunakan Narbis mulai bulan Desember tahun ini.
Sumber: Kickstarter via CNET.