Razer adalah salah satu nama yang paling terkenal di kalangan gamer dan periferal PC. Setelah mengumumkan proyek ambisius berupa rancangan PC modular yang dikenal dengan nama Project Christine di CES lalu, Razer mencoba keluar dari zona nyaman mereka untuk meracik sesuatu yang benar-benar baru.
Kali ini Razer memperluas sayapnya ke sebuah lini yang hampir sama sekali belum pernah mereka jamah: wearable device, dengan memamerkan Nabu SmartBand. Ia merupakan percampuran antara smartwatch – dengan kemampuan telefoni dan notifikasi – dan tema gelang fitness seperti Nike+ FuelBand atau FitBix Flex yang memiliki fungsi pedometer (pengukur gerak elektronik) dan memproses data waktu tidur Anda.
Nabu SmartBand disajikan dengan dua layar LED yang memisahkan notifikasi publik dan pribadi, di bagian atas dan bawah pergelangan tangan Anda. Berbeda dengan smartwatch lain yang biasanya membutuhkan sumber daya konstan dengan mengisi ulang baterainya dalam satu dua hari, Razer merancang Nabu dengan teknologi Bluetooth yang rendah listrik. Para penciptanya mengklaim bahwa SmartBand ini bisa bertahan tujuh hingga sepuluh hari tanpa isi ulang.
Info menarik: Facebook Masih Jadi Sumber Traffic Paling Potensial, Twitter dan YouTube Justru Melemah
CEO Razer Min-Liang Tan menjelaskan bahwa Nabu SmartBand akan menjembatani perangkat smartwatch dan fitness band. Razer menggunakan konsep platform terbuka sehingga para developer bisa dengan bebas mengutak-atik device wearable ini sesuai minat mereka – baik untuk kebutuhan mobile, mengembangkan app desktop ataupun fungsi sosial.
Dan beberapa saat lalu setelah membuka pendaftaran developer, terhitung lebih dari 10.000 developer berminat untuk menciptakan konten ‘gelang pintar’ Razer. Mereka melihat potensi Nabu yang sangat luas: alat pelengkap gaming, untuk menjalankan aplikasi game, fungsi multiplayer dan motion sensor, hingga notifikasi smartphone dan dukungan aplikasi third-party.
Para developer ini ditawarkan satu unit Nabu SmartBand dengan harga yang sangat murah, hanya US$ 49. Pendaftaran masih terbuka di situs Razer. Jika mereka menyetujuinya, developer akan mendapatkan akses ke SDK Nabu serta portal Developer untuk saling berdiskusi.
Info menarik: Pemasukan Industri Game Online di Indonesia Mencapai USD 190 Juta Pada 2013
Dengan jumlah developer yang cukup tinggi, Razer bisa bernafas lega. Lagi pula, Nabu bukanlah sebuah proyek sampingan, mereka sudah mempersiapkan ini lebih dari tiga setengah tahun dan berharap mendapatkan hasil terbaik. Sang CEO juga pernah mengakui bahwa mereka tidak mahir dalam melakukan kampanye crowdfunding, jadi proyek-proyek besar seperti ini merupakan taruhan besar pula bagi mereka.
Satu hal canggih yang tidak boleh luput dari perhatian kita: Nabu dirancang untuk menjalankan sistem operasi Android dan iOS. Ia juga dibekali aplikasi untuk memasangkan device dengan platform yang Anda pilih, serta kemampuan untuk menyesuaikan setting privacy.
Menariknya, Razer belum menjelaskan apa-apa tentang ketersediaan dan kompatibilitas platform PC – platform yang membuat nama mereka melambung tinggi.
Sumber artikel dan gambar: Polygon.