Ketika iPod melakukan debutnya tahun 2001, sebuah perombakan terjadi di pasar. Ia mungkin bukanlah player musik portable pertama, tapi iPod memudahkan kita mengelola seluruh koleksi lagu dan membawanya kemana-mana. Sayang sekali, kepopularitasan iPhone kini membuat iPod terlantar. Smartphone sebagai music player memang sudah cukup, tapi apakah ia memuaskan?
Bagi para pecinta musik, ada banyak hal yang tidak bisa tergantikan. Player dedicated semisal iPod memang sengaja dirancang untuk menjalankan musik. Kita tidak akan terganggu oleh panggilan telepon, pesan masuk, email serta notifikasi sosial media. Para ahli di LH Labs memutuskan untuk kembali ke dasar. Mereka mengenalkan Geek Wave, player kombinasi fleksibilitas iPod dan output musik berkualitas tinggi.
Dengan perangkat tersebut, LH Labs berupaya sekuat tenaga demi memperkecil tingkat kompromi antara portabilitas dan performa. Geek Wave mampu menjalankan format PCM native hingga rate 384kHz di 32-bit, seperti produk pendahulunya, Da Vinci Dual DAC. Terlalu teknis buat kita? Begini saja, ia dapat menggarap dari mulai format MP3 biasa sampai file DSD128, dan memberikan output prima.
Untuk mengolah konversi dari digital ke analog, Geek Wave ditenagai microchip ESS Sabre 9018 DAC – menyuguhkan jangkauan dan karakteristik harmonis lebih baik, dan kadar noise lebih rendah. Menurut para penciptanya, sistem operasi juga tidak kalah penting. Awalnya LH Labs mencari platform yang sesuai, tapi karena tidak menemukannya, mereka buat sendiri dari nol.
Info menarik: HiFi-Skÿn, Casing Smartphone Khusus Pecinta Musik Sejati
Sistem operasi itu dinamai AOS 1. Ia didedikasikan hanya untuk memproses file-file audio beresolusi tinggi secepat mungkin; dan tak lupa dipadu user interface intuitif, berkiblat pada satu tujuan: musik. Cuma fungsi-fungsi penting saja yang ditambatkan di sana. Hebatnya lagi, seluruh sistem operasi tersebut hanya memakan ruang 47kB. Karena ketiadaan overhead, dari kondisi tidak beroperasi, Geek Wave bisa menjalankan file musik apapun kurang dari sedetik.
Geek Wave dijanjikan mendukung semua jenis headphone (IEM hingga esoteric), dan menawarkan kemampuan amplifier murni ‘Class A’. Navigasi playlist, pindah dari lagu ke lagu, serta mengontrol volume dapat dilakukan melalui touchscreen-nya. Pengelolaan musik juga sangat sederhana, tinggal drag-and-drop file dari hard drive ke penyimpanan internal Geek Wave. Terdapat ruang sebesar 64GB atau 128GB dan bisa diperluas hingga 2TB via port SDXC.
Mengingat Geek Wave merupakan produk audiophile, Anda harus memaklumi harganya. Di situs Indie Gogo, versi entry-level dijajakan seharga US$ 500 (mencapai US$ 2.500). Tapi nyatanya, banyak orang menyukai Geek Wave, proyek crowdfunding LH Labs berhasil menghimpun dana US$ 1,5 juta lebih.