Dark
Light

Mengenal Multi-Touch Attribution dalam Mobile Marketing

1 min read
May 8, 2020

Banyaknya informasi yang diterima oleh khalayak pada saat yang bersamaan membuat brand saat ini sulit untuk langsung mendapatkan perhatian pada percobaan kontak pertama. Beragam pilihan media yang dikonsumsi juga membuat brand kini tidak lagi dapat mengandalkan satu jenis media untuk menjadi alat pemasarannya. Brand, kini harus mencoba untuk dapat memiliki interaksi melalui berbagai media yang dimiliki dan dimanfaatkan secara gratis maupun berbayar untuk memenuhi tujuan pemasarannya.

Berinteraksi melalui berbagai media juga dapat membantu brand untuk dapat memahami bagaimana customer journey mereka. Dengan memahami hal tersebut, dapat membantu para pemasar untuk dapat mengetahui contact point yang dapat dimaksimalkan dan juga dapat lebih memahami segmentasi yang dapat dikembangkan dalam strategi pemasarannya. Untuk itu, dibutuhkan strategi pemasaran yang efektif oleh brand untuk dapat menjangkau pelanggan melalui berbagai platform dan channel yang mereka gunakan, salah satunya dengan menggunakan Multi-Touch Attribution (MTA). Lewat artikel ini, kami akan membahas seputar pemanfaatan MTA dalam mobile marketing yang dirangkum dari The Adjust Multi-Touch Guide.

Touchpoints Bagi Pelanggan Potensial

Menurut Online Marketing Institute, pelanggan yang paling potensial membutuhkan minimal tujuh touchpoints sampai benar-benar mereka melakukan konversi yang diharapkan. Untuk menyusun sebuah strategi pemasaran yang efektif, selain membutuhkan interaksi melalui berbagai platform, brand juga harus memastikan bahwa mereka dapat melacak efektivitas dari masing-masing platform tersebut dalam upaya berinteraksi dengan calon pelanggan mereka. Salah satu cara mengukur dan mengidentifikasi upaya tersebut adalah menggunakan Multi-Touch Attribution (MTA).

Berbeda dengan attribution model lain yang lebih dulu dikenal seperti first-touch dan last-touch yang menitikberatkan efektivitas channel yang digunakan pada touchpoint pertama dan terakhir, MTA mengukur seluruh rangkaian perjalanan dan interaksi calon pelanggan pada tiap touchpoint yang dilalui. Dengan menggunakan attribution model ini, masing-masing platform yang digunakan sebagai touchpoint pada calon pelanggan dapat diukur sesuai dengan pengaruhnya terhadap konversi yang didapatkan.

Keunggulan Multi-Touch Attribution

Dalam The Adjust Multi-Touch Guide yang dibuat oleh Adjust, MTA dapat membuat kita lebih memahami data calon pelanggan secara real-time, rinci, dan personal. Kita juga dapat menggunakan data-data tersebut sebagai insight untuk memaksimalkan upaya marketing yang sedang berjalan. Calon pelanggan mungkin berinteraksi dengan brand melalui artikel, iklan berbayar di media sosial, keyword yang dioptimalisasi melalui pencarian google, dan berbagai channel lainnya yang dimanfaatkan brand untuk berinteraksi dengan calon pelanggan. Dengan menggunakan MTA, kita dapat lebih memahami efektivitas setiap touchpoint yang berpengaruh terhadap tingkat keberhasilan konversi yang diharapkan.

Apabila Anda adalah seorang pemasar yang memanfaatkan banyak channel dalam campaign yang dibuat, MTA dapat menjadi salah satu cara untuk dapat mengukur efektivitas masing-masing channel serta membantu agar lebih mengerti customer journey untuk brand. Dengan mengetahui channel marketing mana yang paling efektif, Anda juga dapat lebih bijak dalam menentukan bobot budget yang disusun untuk strategi pemasaran Anda. Sehingga budget yang dimiliki bisa dititikberatkan kepada channel yang paling efektif dalam membantu calon pelanggan mencapai titik konversi. Anda juga dapat mempelajari lebih lanjut mengenai strategi dalam penggunaan MTA ini melalui The Adjust Multi-Touch Guide dari Adjust yang dapat diunduh lewat tautan berikut ini.

Disclosure: Artikel ini adalah konten bersponsor yang didukung oleh Adjust

black-shark-3-series-resmi-hadir-di-indonesia-2
Previous Story

Black Shark 3 Series Resmi Hadir di Indonesia, Pre-Order Dibuka Hari Ini

Next Story

3 Fitur Pilihan di Samsung Galaxy S20+

Latest from Blog

Don't Miss

adjust

Bagaimana Perilaku Baru Pengguna Aplikasi Fintech saat Pandemi?

Situasi pandemi tidak hanya ikut mendorong percepatan pertumbuhan penggunaan aplikasi

Menakar Pertumbuhan Aplikasi Perbankan dan Fintech di Balik Percepatan Transformasi Digital

Masa pandemi telah terbukti menjadi faktor terjadinya percepatan transformasi digital