Nama MSI alias Micro-Star International di kalangan gamer tentunya sudah tak asing lagi, terutama bagi gamer PC. Perusahaan asal Taiwan ini telah lama berkiprah dalam dunia manufaktur hardware komputer, termasuk motherboard, graphic card, laptop, hingga aksesoris. Selama 32 tahun berdiri, MSI berhasil membangun reputasi sebagai produsen yang terpercaya, khususnya untuk perangkat gaming.
Pemain lama di dunia gaming, MSI jelas menyadari besarnya potensi olahraga elektronik. Ini dapat dilihat dari bagaimana mereka menjalin kerja sama dengan berbagai tim esports dari seluruh dunia sejak tahun 2008. Hingga kini, sudah belasan tim yang mengibarkan panji-panji MSI. Mereka berasal dari beragam negara, misalnya Cloud9 dari Amerika Serikat, Fnatic dari Inggris, Vega Squadron dari Rusia, serta PandaCute dari Hong Kong.
Turut menjadi pelopor esports Indonesia
Di Indonesia sendiri, MSI mensponsori salah satu tim esports tertua yaitu Team nxl> (next level). Tim yang beroperasi sejak tahun 2006 itu terkenal sebagai salah satu tim kuat di wilayah Asia Tenggara, dengan fokus pada game Counter Strike: Global Offensive (CS:GO). MSI juga bekerja sama dengan beberapa tim lokal lain, misalnya Rex Regum Qeon (RRQ) dan NXA-Ladies.
Tahun 2018 merupakan tahun yang sangat penting bagi dunia esports Indonesia. Untuk pertama kalinya dalam sejarah, esports tampil sebagai kompetisi percobaan di acara Asian Games. Cabang-cabang esports yang didukung MSI sejatinya tidak ikut dilombakan dalam perhelatan akbar tersebut, tapi MSI bersama Team nxl> tetap menunjukkan dukungan.
Dukungan tersebut hadir dalam penyelenggaraan lomba video singkat untuk menyemangati atlet-atlet Indonesia yang berlaga di Asian Games 2018. CEO Team nxl> yaitu Richard Permana bahkan menyemangati langsung atlet cabang Clash Royale yang bertanding di final. Atlet yang dimaksud, Ridel Yesaya Sumarandak, akhirnya berhasil meraih medali emas.
“MSI turut bangga atas prestasi dua gamer yang telah mengharumkan nama Indonesia di cabang esports pada gelaran Asian Games 2018, dengan perolehan medali emas lewat game Clash Royale dan medali perak di kompetisi game Hearthstone. Kami melihat pertumbuhan esports di Indonesia semakin baik dan semakin diakui oleh banyak industri, tidak sebatas industri komputer dan game semata,” demikian tutur Trisha Chuang, Marketing Channel Department MSI.
Bukan hanya penyedia hardware
MSI di Indonesia bukan hanya penyedia hardware gaming, namun juga membantu dalam mempromosikan industri kreatif tersebut. Sejak dua tahun lalu hingga saat ini, MSI seringkali mengunjungi kampus-kampus, menjangkau berbagai kalangan hingga generasi muda. Dalam perjalanannya mereka juga bekerjasama dengan perusahaan komputer lainnya seperti Intel dan Nvidia.
Selain itu, MSI pun gencar menyediakan platform atau panggung untuk para gamer yang siap tampil di ajang kompetitif. Mereka memiliki acara game berskala besar yang diadakan tahunan, yaitu turnamen internasional bertajuk MSI Masters Gaming Arena dan turnamen nasional bernama MSI Gaming Festival. Sementara untuk turnamen-turnamen kecil, MSI telah mengadakannya di Jakarta, Surabaya, Makassar, Balikpapan, dan kota-kota lainnya.
“Kami ingin menghadirkan sesuatu yang baru di masa mendatang. Esports tidak sama seperti sebelumnya, yang dianggap hanya membuang-buang waktu, merupakan terminator sosial, dan lain sebagainya yang merupakan pandangan negatif,” demikian keterangan Indonesia Marketing Manager MSI, Stanley Lin, kepada DailySocial.
“Esports yang baru secara keseluruhan adalah ‘sport/olahraga’ yang mengkombinasikan hiburan, aktivitas sosial, kedisiplinan diri, perkuatan konsentrasi, dan masih banyak keuntungan lainnya,” lanjutnya. Dari segi industri pun esports terus berkembang pesat. Menurut laporan dari Newzoo, pertumbuhan industri esports global hingga akhir tahun 2018 akan mencapai angka US$905,6 juta atau setara dengan Rp12,3 triliun.
Merespons gelombang mobile game
Tren gaming selalu berkembang dan mengalami perubahan dengan cepat. Head of Marketing Google Indonesia, Veronica Utami, pernah mengatakan bahwa Indonesia adalah negara yang “mobile-first”. Artinya konsumsi konten oleh masyarakat lebih banyak terjadi di perangkat mobile daripada PC atau laptop.
Hal yang sama mulai tampak di dunia gaming. Game seperti Arena of Valor, Clash Royale, atau Mobile Legends telah mendominasi pasar gaming Indonesia baik di level konsumen biasa maupun di industri esports. Dua atlet esports Indonesia yang berhasil meraih medali saat Asian Games 2018 pun datang dari mobile game.
MSI sebagai salah satu brand terkemuka gaming ingin selalu memberikan inovasi terbaru mengikuti tren yang ada. Untuk menyesuaikan dengan perkembangan esports di bidang mobile game, MSI belum lama ini baru saja meluncurkan software emulator mobile, yaitu MSI App Player. Software ini dapat mempermudah para pengguna untuk memainkan mobile game di laptop MSI yang memiliki hardware canggih demi performa maksimal.
Penggunaan emulator memang tidak diperbolehkan dalam turnamen resmi, namun dunia esports bukan hanya soal kompetisi. Ada banyak pemeran lain di dalamnya, seperti streamer, shoutcaster, kreator konten, hingga analis. MSI App Player mungkin tidak membantu atlet secara langsung, tapi pegiat-pegiat esports lainnya dapat memanfaatkannya di bidang masing-masing untuk mendorong perkembangan esports lebih maksimal.
Popularitas esports yang terus meningkat pada akhirnya juga akan mendongkrak pasar gaming serta gaming peripheral. Bisa diprediksi bahwa sebagai merek yang bermain di pasar ini, MSI akan mengambil peran untuk mengambil pasar yang sedang berkembang. MSI juga menyebutkan bahwa akan terus berkomitmen untuk terus menyediakan produk hardware premium yang menjadi kekuatan utama mereka, sambil mengembangkan komunitas dan platform sebagai pendukungnya.
Sumber Gambar Fitur: Team nxl>