Dukungan mouse (dan juga keyboard) adalah salah satu alasan mengapa banyak gamer enggan berpaling dari PC sebagai platform untuk menikmati permainan video. Karena berkali-kali terbukti handal, desain dasar mouse hingga kini tidak banyak berubah, dan para produsen umumnya hanya menyempurnakan fungsi serta menambahkan fitur-fitur high-end.
Tapi kira-kira sejauh apa kapabilitas mouse di masa depan, selain dari semakin meningkatnya DPI dan hadirnya konsep modular? Di tahun 2014, desainer bernama Grant Odgers mengungkap Swiftpoint GT, sebuah mouse yang mengadopsi teknik gesture touch, membuat penggunaannya jadi sangat intuitif. Teknologi tersebut Odgers hadirkan di kreasi terbarunya, kali ini ditujukan untuk para gamer dan desainer: The Z.
Swiftpoint Z merupakan mouse pertama di dunia yang mampu mendeteksi putaran, kemiringan, dan ketinggian; serta menyajikan cara baru menekan tombol. Melalui periferal ini, Anda bisa memasukan bermacam-macam input tanpa mengangkat jari. Z juga dapat membaca seberapa keras tekanan pada tombol (termasuk ketika Anda menekannya dalam-dalam), dan merespons dengan kecepatan berbeda.
Developer tak hanya fokus pada desain dan sensor saja. Swiftpoint Z menyimpan accelerometer, gyroscope, force sensor serta sistem tactile feedback sehingga keakuratannya sulit ditandingi, bahkan oleh produsen mouse ternama. Lalu Z bisa mengetahui 50 jenis klik berbeda, dari mulai menekan seperti biasa, men-tap zona tertentu, atau bahkan sekedar meluruskan jari.
Seperti apa saja keunggulan Z? Bayangkan, dengan memiringkan mouse ke kanan atau kiri, Anda bisa memerintahkan karakter di game untuk memiringkan kepala. Kemudian menggeser kamera secara pelan dan lurus dapat dilakukan dengan memutar mouse ke arah yang Anda maksud. Terakhir: Anda bisa memerintahkan helikopter di permainan buat terbang cukup dengan mengangkat mouse.
Z mengusung rancangan ergonomis dan tombolnya telah teruji tetap bekerja normal hingga 20 juta kali klik. Melengkapi fiturnya, tim Swiftpoint turut menambahkan layar OLED di sisi kiri mouse. Sewaktu Anda mengangkatnya, Z secara otomatis mengaktifkan mode konfigurasi, dan Anda tinggal menekan tombol di atas display buat mengubah level DPI. Demi memastikan tidak adanya kendala terkait baterai dan latency, developer memutuskan untuk tetap menggunakan kabel.
Saat ini Swiftpoint Z dijajakan oleh tim Odgers di Kickstarter seharga mulai dari US$ 150 khusus bagi para backer. Proses pengiriman dijadwalkan dilakukan pada bulan Desember 2016.