Segmen jual beli sepeda motor bekas di Indonesia belum ramai. Motoran mencoba masuk ke segmen ini karena melihat peluang yang cukup besar ditambah dengan pengalaman para pendirinya. Perusahaan dihadirkan untuk memberikan pengalaman yang lebih baik bagi para pengguna membeli motor bekas. Pengalaman yang sama baiknya dengan membeli motor baru.
Motoran didirikan oleh dua orang co-founder. Mereka adalah Ranggaswara Prasetya yang sebelumnya pernah menjabat sebagai Co-Head GoTix dan VP of Product Awan Tunai; dan Fariz yang berpengalaman sebagai Business Development Manager di Astra Internasional. Pengalaman yang dimiliki keduanya kemudian dipadukan dengan teknologi untuk menghasilkan solusi berkualitas yang mampu mengatasi masalah penjualan motor bekas.
“Kami ingin memberikan pengalaman membeli motor bekas sama aman dan nyamannya seperti membeli motor baru. Saat ini Motoran memberikan rekomendasi harga yang sudah disesuaikan dengan kondisi sepeda motornya, sehingga tidak ada lagi pembeli yang membeli motor kurang baik atau kemahalan harganya. Di satu sisi kami juga membantu dealer dalam berjualan, karena selama ini harga dealer dipersepsikan ‘mahal’ padahal sebenarnya tidak, kami juga memberikan suplai motor berkualitas yang dapat dibeli oleh dealer,” terang Rangga.
Ia juga menambahkan bahwa melalui sistem Motoran, dealer juga dapat memberikan nilai tambah kepada pembeli, yaitu dengan tambahan garansi +2 bulan (total 3 bulan, dengan 1 bulan pertama kami mengharuskan dealer yang bertanggung jawab) yang ditanggung oleh Motoran dan rekanan bengkel untuk servis.
Motoran secara resmi beroperasi pada awal Oktober 2018 dengan dukungan modal dari inkubasi asal Singapura, Antler. Dengan sejumlah fitur dan layanan yang ditawarkan Motoran opitimis bisa jadi pilihan masyarakat sebagai platform jual beli motor bekas.
“Saat ini motor merupakan moda transportasi terpopuler di Indonesia. Menurut data kami total transakasi motor di Indonesia itu 24 juta / tahun dengan 18 jutanya adalah motor bekas. Namun saat ini transaksi motor bekas terjadi sangat konvensional dan tanpa pengawasan. Kami hadir untuk memberikan bebas cemas,” jelas Rangga.
Melalui aplikasi Motoran, pembeli dimungkinkan untuk melihat berapa nilai motor yang sebenarnya. Negosiasi bisa langsung dilakukan dengan penjual juga melalui aplikasi. Untuk mekanisme pembayaran, pembeli diberikan kesempatan membayar dengan metode cicilan.
Untuk menyelesaikan transaksi, setelah harga sudah deal pembeli diwajibkan membayarkan sebuah tanda jadi agar motor tersebut dapat disimpan khusus hingga pembeli dapat datang ke lokasi rekanan dealer.
“Kami melakukan inspeksi serta analisa harga berdasarkan kondisi motor dan harga pasar. Di aplikasi Motoran, pembeli bisa melihat bagaimana nilai sejujurnya dari motor tersebut. Negosiasi langsung dengan penjual pun bisa dilakukan di aplikasi. Pembeli juga dapat memilih pembayaran melalui cicilan,” terang Rangga.
Untuk bisa memberikan pelayanan berkualitas mereka sudah bekerja sama dengan lebih dari 125 dealer motor bekas untuk supply motor, leasing company CS Finance, dan dealer motor baru salah satunya ATPM sebagai partner trade in (membeli motor baru dan menjual motor lama).
“Selain membangun jaringan rekan dealer, saat ini Motoran fokus membangun platform yang dapat memberikan ketenangan / bebas cemas dalam transaksi motor bekas. Dalam waktu dekat ini, pembeli sudah mulai bisa mengajukan pembayaran melalui cicilan. Kami juga sdg membangun jaringan rekan bengkel,” cerita Rangga tentang fokusnya saat ini.
Sejauh ini Motoran baru beroperasi di Jabodetabek dan salah satu rencana Motoran di tahun depan adalah berusaha hadir di seluruh pulau Jawa.