Mobile marketplace Duriana yang berbasis di Singapura mengumumkan perolehan investasi S$1 juta (sekitar US$ 800 ribu) dari Dealguru Holdings dan grup business angels, hanya enam minggu setelah peluncuran layanannya. Selain untuk pasar Singapura, Duriana menyiapkan layanannya untuk juga hadir di Malaysia dan Indonesia.
Duriana sendiri mungkin bisa dibilang iklan baris (classified ads) versi modern. Duriana tidak menyediakan versi desktop dan secara penuh mendukung semangat mobile-first. Menggunakan sistem yang ada, penjual bisa mendaftarkan barang yang ingin dijual dalam 30 detik saja. Cukup ambil gambar, mengunggahnya (yang disertai dengan lokasi), dan mencantumkan harga yang diinginkan.
Setiap calon pembeli bisa memberikan pertanyaan dan penawaran harga, meskipun transaksi nampaknya harus diselesaikan di luar sistem. Tidak ada potongan biaya yang dikenakan oleh Duriana untuk setiap transaksi yang dihasilkan. Berdasarkan pantauan terhadap konsumen yang telah menggunakan Duriana, tak hanya konsumen perorangan yang menggunakannya tapi juga toko-toko online. Konsep yang dihadirkan agak mirip dengan The Fancy, dengan perbedaan barang-barang yang dijual adalah barang bekas pakai.
Patrick Linden, CEO Dealguru Holdings, dalam rilis persnya mengatakan, “Tim di balik Duriana dan aplikasinya yang user friendly dan nyaman meyakinkan kami. Kami telah mengobservasi peluang pasar yang besar di bisnis iklan baris yang belum bisa benar-benar dipenuhi kebutuhannya. Kami melihat sinergi yang signifikan antara operasi e-commerce yang sudah kami miliki dan hal yang diperkenalkan oleh Durian melalui “twist 2.0″ di klasifikasi iklan baris tradisional.
Camilo Paredes, co-founder Duriana menambahkan, “Kami sangat senang memiliki Dealguru Holdings sebagai partner regional yang kuat setelah mengeluarkan (produk kami) enam minggu yang lalu. Ke depannya, kami berencana untuk memanfaatkan pendanaan tersebut untuk meningkatkan jumlah tim Teknologi Informasi, memperbanyak penawaran produk Duriana dan mendanai aktivitas pemasaran di pasar baru kami di Malaysia dan Indonesia.”
Duriana didirikan oleh dua co-founder yang sama-sama pernah bekerja untuk grup Rocket Internet di Amerika Selatan. Di Indonesia Duriana akan bersaing (secara tidak langsung) dengan dua raksasa layanan iklan baris, Tokobagus dan Berniaga. Tentunya pendekatan yang dilakukan berbeda, menggunakan prinsip mobile first, akan menjadi pembeda Duriana dengan kedua layanan tersebut. Berniaga bahkan belum memiliki aplikasi mobile sendiri, meskipun bisa diakses melalui situs versi mobile. Duriana saat ini telah tersedia untuk platform iOS dan Android.
[Ilustrasi foto: Shutterstock]