Tokopedia meluncurkan program agen “Mitra Tokopedia” untuk mendorong pendapatan pengusaha UMKM dengan menjual produk digital dan grosir secara online to offline (O2O). Ada aplikasi tersendiri yang perlu diunduh untuk bertransaksi dengan para pembeli dan sudah tersedia di Google Play.
Konsep ini kurang lebih sama dengan yang diusung Bukalapak. Sebelumnya Bukalapak memperbarui program Agen menjadi Mitra Bukalapak karena ada tambahan unsur teknologi digital dan tambahan layanan agar semakin komprehensif.
Untuk Mitra Tokopedia, pengusaha UMKM dapat menjual produk mulai dari grosir, pulsa, paket data, PLN, Telkom, PDAM, BPJS, voucher game, dan TV kabel. Produk grosir ini memungkinkan pembeli bisa membeli berbagai produk dengan harga grosir untuk dijual kembali.
Ada mitra logistik yang sudah bermitra dengan Tokopedia untuk melakukan pengiriman barangnya. Namun sementara ini baru tersedia untuk Mitra yang berdomisili di Bekasi. Perusahaan tidak menetapkan biaya keanggotan untuk Mitra yang tertarik bergabung.
Sebelum mulai berjualan, diharuskan melakukan verifikasi data dengan memasukkan data diri dan mengunggah KTP. Pengusaha perlu top up Saldo Mitra dalam e-wallet mereka untuk bisa berjualan.
Saldo bisa di-top up dari nominal Rp10 ribu sampai Rp10 juta untuk maksimal satu kali pengisian. Namun secara total Saldo Mitra dapat menampung hingga Rp100 juta dalam satu waktu.
Saldo Mitra ini tersimpan dalam rekening bersama (escrow account) sebagai fasilitas penampungan sementara atas dana milik Mitra Tokopedia yang disediakan perusahaan untuk memudahkan Mitra dalam bertransaksi. Mitra dapat menarik saldo sewaktu-waktu dibutuhkan.
Dari setiap transaksi yang berhasil diproses, Mitra akan memperoleh potongan harga dan cashback tergantung produknya. Misalnya untuk produk pulsa, paket data, dan voucher game akan mendapat potongan harga. Sementara produk lainnya akan mendapat potongan cashback Rp2.000 per transaksi. Promo cashback ini akan langsung masuk ke dalam Saldo Mitra.
Menghidupkan UMKM
Kemarin (13/11), dalam diskusi panel The ICON 2018 yang diselenggarakan GDP Venture, turut hadir Co-Founder dan CEO Tokopedia William Tanuwijaya. Dalam kesempatan tersebut, William menuturkan semangat Tokopedia adalah mencegah terjadinya urbanisasi dan menciptakan pemerataan ekonomi secara digital.
“Tokopedia bukan yang pertama [untuk e-commerce] ada pemain lainnya, tapi tidak ada platform yang fasilitasi transaksi sama sekali. Paradigma yang mau kita pecahkan sedari awal adalah urbanisasi, orang di desa harus bayar harga lebih mahal untuk mendapatkan barang yang di kota besar itu tidak adil,” terangnya.
Setiap layanan yang dihadirkan perusahaan awalnya berasal dari keresahan para pengguna yang terdiri atas pengusaha UMKM dan konsumen. Ambil contoh dalam melahirkan layanan Pinjaman Modal terjadi karena 70% pengusaha UMKM yang bergabung adalah usaha pertama mereka.
Dari situ timbul masalah, untuk meningkatkan kapasitas produksi ada keterbatasan modal. Mereka tidak bisa mendapatkan modal dengan cepat, mengajukan pinjaman ke bank pun tidak diterima.
“Dari 18 bulan yang lalu kami bangun fitur pinjaman tanpa agunan untuk Makers kami dengan menggunakan credit scoring dari data penjualan mereka yang sudah kami susun.”
William menyebut saat ini Tokopedia telah menghimpun lebih dari 4 juta pengusaha UMKM dan 45 juta unique visitor per bulannya.