Kabar gembira untuk kita kaum perempuan terutama yang gemar mencoba-coba MakeUp.
Pada acara TechCrunch Disrupt NY 2014 lalu, diantara banyaknya kemunculan inovasi dalam hal 3D printer, Grace Choi yang merupakan lulusan Harvard University memperkenalkan perangkat printer 3D bernama Mink yang mampu mencetak perlengkapan kosmetik.
Mink mampu mengubah warna dari gambar yang kita ambil menggunakan kamera, smartphone atau laptop menjadi sebuah kosmetik yang dapat digunakan.
Apa sih yang memotivasi Grace Choi dalam menciptakan Mink? Ternyata, ia menganggap bahwa selama ini apa yang ditawarkan produsen kosmetik hanyalah omong kosong belaka. Konsumen ditawarkan berbagai macam produk yang pasaran dan harus membayar mahal untuk mendapatkan produk mereka yang unik.
Cara kerja Mink adalah membaca kode warna dari sebuah foto/video kemudian sambungkan perangkat ke komputer, jadilah Mink mencetak lipstik atau eyeshadow dalam berbagai corak. Benar-benar mudah! Oh iya, tinta yang digunakan tentunya harus menggunakan tinta yang aman untuk kosmetik, bukan tinta refill biasa buat cetak di kertas itu loh.
Rencananya, Mink akan ditawarkan dengan harga US$300.Kalau pun nanti masuk ke Indonesia, kemungkinan harganya akan lebih tinggi. Tapi untuk segala kemudahan yang diberikan Mink, rasanya harga segitu pantas saja.
Saya yakin Mink akan menjadi most wanted gadget bagi perempuan. Bagaimana tidak, kemudahan untuk ‘mencetak’ kosmetik sesuai keinginan kita, tanpa perlu pergi ke toko kosmetik. Tapi kehadiran Mink ini tentunya akan menjadi waspada bagi perusahaan yang bekerja di industri kosmetik. Karena konsumen mereka bisa saja beralih ke Mink 3D printer untuk membuat kosmetik mereka sendiri.
Apakah Anda tertarik memiliki Mink?