Sticar memulai debutnya sejak November 2016 sebagai salah satu startup pionir di lanskap car advertising di Indonesia. Dari rilis terbaru yang dikirimkan kepada DailySocial, Sticar menyatakan bahwa saat ini pihaknya telah menjalankan kampanye iklan di lebih dari 1000 mitra pemilik mobil. Meneruskan tren positifnya setelah berhasil mendongkrak popularitas di Bandung dan Bali, kini Sticar memperluas cakupannya ke kota lainnya, mulai dari Jabodetabek, Yogyakarta, Surabaya, Medan, dan Palembang.
Dari pemaparan Founder & CEO Sticar Gede Rio Darmawan, momentum libur Ramadan dan lebaran menjadi faktor pemicu meningkatnya minat pemilik mobil dengan car advertising. Dari sisi brand selain adanya kebutuhan untuk memperkuat promosi, juga mulai memberikan kepercayaan lebih terhadap iklan di luar ruangan seperti yang ditawarkan Sticar. Pendapatan yang didapat mitra yang mobilnya dipasang iklan bisa jadi menjadi faktor pendongkrak juga atas peningkatan capaian tersebut.
“Tantangan kami sekarang adalah bagaimana bisa mendapatkan mitra driver yang tidak hanya berdomisili di Jakarta namun juga di kota-kota lainnya. Saat ini kami tengah aktif menjaring masyarakat seluruh Indonesia untuk bergabung dengan Sticar untuk bersama-sama menciptakan pertumbuhan ekonomi bagi Indonesia tentunya,” ujar Rio menjelaskan strategi awal dari ekspansinya.
[Baca juga: Hadirnya StickEarn, Klana, dan Menjamurnya Digitalisasi Bisnis “Car Advertising”]
Strategi lain yang digencarkan untuk suksesi ekspansi Sticar adalah optimasi media sosial untuk meningkatkan awareness. Dalam bisnisnya Sticar memiliki dua target audience, yakni pengiklan dan mitra driver. Diungkapkan tim Sticar pendekatan ke masing-masing akan sangat berbeda. Misalnya untuk pengiklan, pihaknya harus menyusun konten-konten menarik yang berhubungan dengan brand dan pada nantinya mereka akan tahu kalau Sticar merupakan salah satu solusi untuk beriklan.
Bersaing dengan pemain baru di bisnis car advertising
Melihat potensinya yang sangat besar sebagai alternatif dari model iklan yang sudah ada didukung teknologi digital, car advertising dinilai akan memiliki peran sentral dalam publikasi brand hingga beberapa tahun ke depan. Hal tersebut membuat beberapa startup hadir bersaing langsung dengan Sticar. Menyikapi hal tersebut, Sticar memiliki strategi khusus, salah satunya dengan memaksimalkan layanan after sales berupa laporan komprehensif pada dashboard aplikasi.
“Selain itu kami menawarkan brand activation kepada pengiklan. Setidaknya 90 persen mitra driver yang tergabung adalah mereka-mereka yang juga berprofesi sebagai driver taxi online. Peluang ini kami manfaatkan agar pesan yang ingin disampaikan pengiklan langsung sampai ke target mereka. Berbagai bentuk brand activation seperti pemberian voucher promo, adlips, maupun product knowledge juga pernah kami lakukan,” jelas Public Relation Manager Sticar Teuku Hidayatul Awwalin.
[Baca juga: Wrapmobil Ramaikan Persaingan Bisnis “Car Advertising”]
Kerja sama B2B juga turut dijalin untuk menguatkan posisi Sticar. Salah satu kerja sama yang baru dijalankan oalah bersama Marvons Media Utama. Marvons sendiri merupakan salah satu pemain besar dalam dunia advertising. Tujuannya untuk memudahkan Sticar dalam menggaet klien potensial dari brand besar yang juga bekerja sama dengan Marvons.
Inovasi produk juga menjadi konsentrasi dalam bisnis
Sejak peluncuran awalnya, Sticar telah merilis beberapa pembaruan pada sistem yang dimiliki. Salah satunya, kini calon mitra driver dapat melihat kampanye baru yang akan berjalan di Sticar beserta detail limit kuota pada tiap kampanye. Selain itu, pada aplikasi sudah terdapat menu Redeem. Redeem adalah suatu menu untuk melakukan pencairan benefit bagi para mitra driver yang telah menjalankan kewajibannya sesuai masa kontrak yang telah disepakati.
“Mitra driver kini juga dapat melihat kontrak mereka langsung di aplikasi. Sebelumnya, kontrak kerja sama mereka dapatkan dalam bentuk hardcopy. Namun saat ini mereka dapat melihat kontrak tersebut langsung dari aplikasi Sticar,” ujar Teuku.
Untuk tahun 2017 ini, Sticar mengincar customer retention. Pihaknya fokus pada peningkatan layanan pengiklan seperti ketepatan kampanye mulai dari pengajuan desain, waktu pemasangan, berjalannya kampanye, hingga pelaporan. Kemudian tim layanan pelanggan juga menjadi concern Sticar di tahun ini untuk mendukung incarannya. Terkait ekspansi, Sticar menargetkan melebarkan sayap hingga ke 20 kota lainnya.