BlackBerry sedang dalam kondisi yang tak begitu mengenakkan, saat berada di tengah ancaman kerugian super masif, perusahaan smartphone asal Kanada ini pun diterpa beragam kabar negatif seperti isu ancang-ancang petinggi perusahaan untuk melego perusahaan dengan menerima tawaran Fairfax sebesar $4.5 miliar, belum lagi ancaman kerugian $1 miliar yang kemudian memaksa mereka merumahkan 4500 karyawan.
Meski menolak dikatakan berada dalam ambang kebangkrutan, namun sejauh ini yang tersisa dari BlackBerry lebih banyak berupa ironi, perangkat yang tak laku, pangsa pasar yang terus tergerus dan pemecatan karyawan mungkin hanya sebagian dari ironi yang lain yang belum terungkap. Itu sebabnya banyak pengamat yang melihat BlackBerry perlu diselamatkan.
“Perlu diselamatkan…” frasa ini tak hanya menarik bagi saya pribadi, tapi mungkin juga bagi Mike Lazaridis, sebab baru-baru ini beredar rumor yang menyebutkan mantan CEO BlackBerry itu mempertimbangkan untuk menyelamatkan perusahaan yang pernah dipimpinnya dengan mengakuisisi 92% saham BlackBerry.
Menurut informasi yang dirilis oleh TechCrunch, Mike sedang memikirkan masak-masak untuk mengajukan penawaran ke mantan perusahaannya itu dan menjadikan BlackBerry sebagai perusahaan private.
Sementara Abcnews menulis, Mike menggandeng mantan rekannya dulu semasa masih menjadi petinggi di sana, Douglas Fregin yang juga salah satu pendiri BlackBerry, berdua mereka kemungkinan akan mengambil alih sisa saham sebesar 92% yang tidak mereka miliki, perlu diketahui bahwa Mike dan Fregin saat ini masih memiliki saham di BlackBerry sebesar 8%.
Untuk memuluskan tawaran tersebut, mereka meminta Goldman Sachs dan Centerview Partners menjadi perantara yang akan menangani lebih detail transaksi keduanya.
Mike dan Fregin jadi pihak ketiga yang berpotensi menjadi pemilik baru BlackBerry setelah sebelumnya Fairfax juga sudah mengajukan penawaran unntuk membeli $9 per lembar saham, kemudian sebuah perusahaan pasar modal Cerberus juga diberitakan menyusul Fairfax dengan nilai yang disebutkan.
Mike Lazaridis dan Fregin adalah sosok paling penting dalam sejarah BlackBerry sejak 1985, di mana Mike menjadi perseorangan yang memegang saham terbesar saat itu. Sementara Fregin kala itu menjabat sebagai wakil presiden divisi operasional, sebelum pensiun pada tahun 2007 silam. Mike sendiri menyusul di bulan Mei, 18 bulan setelah turun dari kursi CEO dan digantikan oleh Thorsten Heins.
Jika Mike dan Fregin benar-benar mengambil kembali BlackBerry, tentu ini adalah reuni terbesar dan termahal mereka, sekaligus jadi berita gembira bagi jajaran dan karyawan BlackBerry. Namun di balik itu, tugas berat sudah menunggu yakni misi penyelamatan BlackBerry.
Sumber berita TechCrunch dan Abcnews.